EUR/USD 1.082   |   USD/JPY 151.420   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.653   |   Gold 2,188.79/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,264.80   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 6 jam lalu, #Saham Indonesia

Jobless Claims AS Bertahan Di Level Rendah, Harga Barang Impor Naik

Penulis

Rilis data Jobless Claims malam ini sekaligus menjadi pekan ke-158 secara beruntun, angka klaim pengangguraan berada di bawah level 300,000.

Jumlah warga AS yang mengajukan klaim atas kehilangan pekerjaan mengalami penurunan pada pekan lalu, berdasarkan laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis (15/Maret) pada sesi New York. Kondisi tersebut semakin memperkuat bukti perbaikan sektor pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam di awal tahun 2018.

Jobless Claims AS Bertahan Di Level Rendah

Klaim pengangguran AS sepanjang pekan lalu turun sebanyak 4,000 menjadi 226,000, pada perhitungan yang berakhir tanggal 10 Maret. Jumlah tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rilis klaim tanggal 24 Februari lalu, yang sempat menyentuh angka 210,000 (Rekor terendah sejak 1969). Penurunan angka Jobless Claims pekan lalu telah sesuai dengan estimasi ekonom sebelumnya.

Rilis data Jobless Claims malam ini sekaligus menjadi pekan ke-158 secara beruntun, angka klaim pengangguran berada di bawah level 300,000. Batas tersebut merupakan ambang kesehatan sektor tenaga kerja AS. Pejabat Fed sebelumnya telah berulang kali menegaskan bahwa kondisi pasar lapangan kerja Negeri Paman Sam sedikit lagi mencapai Full Employment, dengan tingkat pengangguran yang diprediksi bakal semakin menurun dalam beberapa bulan mendatang.

 

Harga Impor AS Naik, Dorong Inflasi Lebih Tinggi

Data lain yang dirilis pada hari Kamis oleh Departemen terkait menunjukan kenaikan harga barang Impor AS bulan Februari, di tengah pelemahan Dolar terhadap major currencies sejak awal tahun 2018. Dolar yang melemah menyebabkan harga barang dari negara lain semakin mahal, sehingga meningkatkan ekspektasi inflasi yang diprediksi bakal menembus target Fed sebesar 2 persen tahun ini.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan Import Prices AS bulan lalu naik 0.4 persen, setelah melambung 0.8 persen di periode Januari. Dalam basis tahunan, harga barang impor naik sebesar 3.5 persen YoY hingga Januari. Import Prices di luar barang otomotif tercatat naik 0.5 persen, yang merupakan kenaikan terbesar sejak Januari 2014, setelah turun selama periode Januari. Fakta lain menyebut bahwa harga barang impor yang berasal dari China naik 0.2 persen.

282852
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.