EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 151.320   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 23 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 23 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

Jobless Claims Kembali Ke Rekor Terendah, Durable Goods Orders Beragam

Penulis

Jobless Claims AS berhasil kembali ke rekor terendah sejak 1969, tetapi Durable Goods Orders mencatatkan penurunan yang beragam. Greenback pun ikut tertekan.

Jumlah warga AS yang mengajukan klaim kehilangan pekerjaan pada pekan lalu kembali menyentuh rekor terendah sejak 1969, menunjukkan perlambatan pertumbuhan pekerjaan bulan Maret hanya bersifat sementara akibat faktor cuaca. Sementara itu, pesanan barang tahan lama (Durable Goods Orders) untuk bulan Maret menorehkan hasil lebih baik dari ekspektasi. Namun laporan Core Durable Goods Orders yang biasanya memiliki dampak lebih tinggi justru tertekan.

 

Jobless Claims AS Kembali Ke Rekor Terendah

 

 

Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis (26/April) merilis klaim awal untuk tunjungan pengangguran AS yang turun 24,000 menjadi 209,000, sesuai perhitungan mingguan yang berakhir tanggal 21 April. Rilis tersebut berada jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom sebelumnya, yang memprediksi Jobless Claims hanya akan turun ke 230,000.

Penurunan tajam klaim pengangguran Negeri Paman Sam tersebut seolah menegaskan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin dekat dengan Full Employment. Dengan tingkat pengangguran yang saat ini stabil di level 4.1 persen, ekonom memperkirakan jika Unemployment Rate AS akan turun hingga 3.8 persen di penghujung 2018.

Tren Jobless Claims terus menurun, tercermin dari angka rata-rata empat pekan terakhir yang melemah sebesar 2,250, dan kini menjadi 229,250 klaim. Jumlah itu diprediksi akan semakin berkurang bila tingkat pengangguran dapat turun hingga di bawah 4 persen tahun ini.

 

 

Penurunan Durable Goods Orders Tak Setajam Ekspektasi

Dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan AS merilis data Durable Goods Orders melaporkan hasil 2.6 persen pada bulan Maret, melampaui ekspektasi ekonom sebelumnya yang memprediksi kenaikan 1.6 persen. Kendati demikian, data yang juga disebut dengan pesanan barang tahan lama itu masih lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 3.0 persen di periode sebelumnya, yang baru saja direvisi naik ke 3.5%.

Pesanan terhadap pesawat jet Boeing meroket 45 persen bulan lalu setelah mengalami perlambatan pesanan di awal tahun. Lonjakan pemesanan Boeing tersebut secara langsung berpengaruh terhadap rilis data Durable Goods Orders malam ini.

Tanpa memasukkan ketegori transportasi dan bisnis (Core Durable), pesanan bulan lalu terpantau jeblok ke 0.0 persen, dari hasil periode sebelumnya yang juga direvisi turun ke 0.9 persen. Padahal, forecast ekonom hanya memperkirakan pelemahan ke 0.5 persen.

Pergerakan Greenback pada pukul 21:14 WIB cenderung melemah, terutama terhadap Euro dan Sterling. Pair EUR/USD diperdagangkan pada level 1.2190. Sementara itu, GBP/USD menguat cukup signifikan, berada di level 1.3976.

283419
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.