Seputarforex - Aktivitas manufaktur China tumbuh dengan laju terlemah dalam lima bulan terakhir karena kekhawatiran terhadap lonjakan kasus COVID-19 di provinsi Hebei. Indeks PMI Manufaktur bulan Januari 2021 yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China kemarin (31/Januari) turun dari 51.9 menjadi 51.3. Angka ini berada di bawah ekspektasi penurunan ke level 51.5 saja.
Rilis data PMI Manufaktur resmi yang dipublikasikan oleh pemerintah China ini berfokus kepada perusahaan besar dan milik negera. Sehingga, perlambatan yang terjadi berpotensi merembet di industri skala kecil-menegah. Sub-indeks pesanan ekspor melambat dari 51.3 menjadi 50.2. Meski masih berekspansi di atas level 50, kemerosotan dari periode sebelumnya mengindikasikan lemahnya permintaan dari pasar luar negeri.
Sementara itu, data PMI Jasa China menurun dari 55.7 menjadi 52.4 di bulan Januari, jauh di bawah ekspektasi pelemahan di 55.1. Meskipun melambat, sektor jasa China hingga bulan lalu telah bertahan di atas zona ekspansi selama 11 bulan berturut-turut.
Pandemi Bayangi Ekonomi China Jelang Imlek
Laju ekspansi sektor manufaktur yang bergerak melemah sebenarnya tidak terlepas dari lonjakan 2000 kasus virus Corona di China pada bulan lalu. Sebagian besar kasus berasal dari provinsi Hebei, sehingga otoritas di wilayah tersebut terpaksa memberlakukan pembatasan terhadap jutaan orang.
Meskipun angka terbaru kasus Corona di China lebih kecil dibandingkan negara lainnya, muncul kekhawatiran baru sehubungan dengan semakin dekatnya perayaan Tahun Baru Imlek. Pasalnya, momen Imlek menjadi tradisi orang-orang di sana untuk melakukan perjalanan mudik. Mengingat banyaknya jumlah penduduk di China, tak heran jika aktivitas mudik selama Imlek di negara tersebut menjadi salah satu migrasi manusia terbesar di dunia. Kondisi ini tentu saja berpotensi memicu lonjakan kasus Corona secara lebih luas.
"Epidemi lokal baru-baru ini berdampak pada produksi dan operasi beberapa perusahaan, dan ekspansi keseluruhan industri manufaktur telah melambat… Periode sebelum dan setelah Tahun Baru Imlek secara tradisional merupakan musim yang sepi untuk sektor industri China," kata Zhao Qinghe, seorang pejabat di biro statistik.