Seputarforex - Harga emas spot melorot nyaris 1% di sesi perdagangan Kamis (17/November) malam ke $1761.70 per ounce. Di Comex New York, harga emas futures turun 0.6% ke $1761.60, begitu pula dengan grafik XAU/USD berikut yang menunjukkan penurunan 0.79% ke $1759.60.
Tak hanya emas yang diperdagangkan di bursa, harga emas fisik pun dilaporkan mengalami penurunan. Data ekspor emas Swiss ke India turun, tetapi untuk ke China dan Turki masih cukup tinggi.
Penguatan Dolar AS ke kisaran 107.24 menjadi sandungan bagi harga emas hari ini. Pasalnya, data Penjualan Ritel AS kemarin menunjukkan kenaikan 1.3% dalam basis bulanan, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar.
"Emas tampak sudah kehabisan tenaga seiring dengan mulai memudarnya pelemahan Dolar AS," kata Michael Hewson, analis dari CMC Markets.
Menurut Hewson, emas bisa melanjutkan koreksi hingga $1730 sebelum bisa naik kembali. Jika Dolar AS dan yield obligasi secara umum terus melemah, emas punya peluang untuk naik hingga akhir tahun.
Petunjuk Rate Hike Fed dan Konfirmasi Ledakan di Polandia
Para pejabat The Fed sejatinya belum mewacanakan penghentian kenaikan suku bunga. Dalam wawancaranya dengan CNBC, Presiden San Fransisco Mary Daly mengungkapkan bahwa kenaikan suku bunga ke 4.75%-5.25% di awal tahun depan masih masuk akal. Daly juga menuturkan bahwa para petinggi bank sentral AS sama sekali tidak berencana menghentikan rate hike.
Sementara itu, gonjang-ganjing geopolitik tak lagi mendukung harga emas. Ledakan di Polandia yang ditengarai berhubungan dengan perang Ukraina-Rusia sempat menimbulkan kepanikan di pasar, tetapi kekhawatiran saat ini sudah reda. Pasalnya, Presiden Polandia telah mengonfirmasi bahwa rudal yang meledak di wilayahnya bukan dari pihak Rusia, melainkan dari pertahanan Ukraina yang tak sengaja jatuh di Polandia.