EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 3 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Bisnis Jerman Turun, EUR/USD Justru Menguat

Penulis

Euro tetap menguat terhadap Dolar AS meski data ekonomi Jerman mengecewakan. Pasar fokus pada kebijakan moneter The Fed pekan ini.

Seputarforex - Kepercayaan bisnis Jerman yang dirilis Ifo jatuh dari 103.7 ke 100.8 di bulan Juli 2021. Hasil tersebut lebih rendah daripada ekspektasi kenaikan ke 102.1. Penyebabnya adalah bottleneck suplai seiring dengan kenaikan infeksi COVID-19 di Jerman.

germanybusinessconfidence

Presiden Ifo, Clemens Fuest, menilai bahwa sentimen ekonomi Jerman sedang merosot. Masalah suplai telah membebani sektor manufaktur dan ritel, dengan 64% industri mengeluhkan kekurangan material. Selain pandemi, bencana alam yang terjadi di China dan Jerman turut menjadi perhatian. Hal itu tidak hanya mempersulit suplai, tetapi juga mengancam aliran bahan mentah serta barang-barang konsumsi.

 

Kenaikan EUR/USD Masih Rentan

Kendati data Jerman mengecewakan, Euro tetap menguat terhadap Dolar AS. Saat berita ini ditulis, EUR/USD naik 0.39% ke 1.1814, memantul naik dari level rendah kemarin.

eurusd-26-juli

Dolar AS memang sedang melemah terhadap beragam mata uang mayor, termasuk Euro, sehubungan dengan fokus pada rapat FOMC pekan ini. Sejumlah pakar mengekspektasikan, kebijakan moneter bank sentral AS masih akan senada dengan testimoni Ketua The Fed beberapa waktu lalu.

"Pesan utama dari konferensi pers pasca rapat yang akan disampaikan oleh Ketua The Fed Powell kemungkinan akan konsisten dengan kesaksiannya di hadapan Kongres pada pertengahan Juli lalu. Di situ, Powell mengisyaratkan tidak akan terburu-buru untuk tapering stimulus karena kemajuan substansial lebih lanjut masih jauh. Namun, Powell akan mengingatkan kembali pelaku pasar bahwa hitung mundur (menuju tapering QE) secara resmi telah dimulai," kata Kevin Cummins, kepala ekonom AS di Natwest Markets.

Para analis masih memperkirakan bahwa Euro masih akan melemah dalam jangka pendek. Pasalnya, suku bunga ECB masih sangat rendah. Menurut Karen Jones dari Commerzbank, satu hal yang dapat membuat Single Currency rentan lagi minggu ini adalah sinyal hawkish The Fed. Apabila bank sentral AS memberikan isyarat bahwa mereka semakin mendekati waktu untuk mengakhiri dukungan daruratnya terhadap ekonomi AS, maka Euro berpotensi turun lagi mendekati 1.1700.

Download Seputarforex App

296105
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.