EUR/USD 1.062   |   USD/JPY 154.290   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,343.27/oz   |   Silver 28.86/oz   |   Wall Street 37,735.11   |   Nasdaq 15,885.02   |   IDX 7,145.88   |   Bitcoin 70,060.61   |   Ethereum 3,505.25   |   Litecoin 98.69   |   PT Multi Hanna Kreasindo Tbk (MHKI) resmi melantai di BEI hari ini. Saham MHKI turun 10% ke posisi Rp144 per saham, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Emiten gas industri PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA) mencetak peningkatan laba bersih sebesar 5.53% menjadi Rp4.73 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) mencatat pendapatan sebesar Rp439.3 miliar dengan laba bersih sebesar Rp58.25 miliar, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 kehilangan 1.21% berakhir pada 5,061, sedangkan Nasdaq kehilangan 1.79% menjadi 15,885. Dow Jones Industrial Average turun 0.66% menjadi 37,735, 1 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Konsumen AS Memudar, Dolar AS Anjlok

Penulis

Dolar AS turun menyusul rilis Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence) AS yang kembali surut karena wabah virus Corona babak dua di AS.

Seputarforex.com - Dolar AS melemah di sesi perdagangan Rabu (26/Agustus) dini hari, setelah Consumer Confidence AS dilaporkan merosot. Para investor kembali mengkhawatirkan laju pemulihan ekonomi AS, walaupun data terbaru kasus infeksi COVID-19 di negara tersebut dilaporkan menurun.

Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap sejumlah mata uang mayor lain turun 0.3 persen ke 93.01 saat berita ini ditulis, kembali ke level rendah akhir pekan lalu. Sementara itu, EUR/USD naik 0.39 persen ke 1.1834, menghentikan pergerakan bearish yang terbentuk sejak 21 Agustus.

eurusd

 

Kepercayaan Konsumen AS Meleset Dari Ekspektasi

Indeks Kepercayaan Konsumen (Consumer Confidence) yang dirilis oleh The Conference Board melemah dari 91.7 ke 84.8 di bulan Agustus. Hasil tersebut meleset dari ekspektasi kenaikan ke 93.0. Menurut Chris Rupkey, analis MUFG New York, menyusutnya kepercayaan konsumen berkaitan dengan penghentian ekstra tunjangan pengangguran sebesar $600 sejak akhir bulan Juli lalu. Selain itu, penutupan kembali bisnis dan usaha akibat lonjakan infeksi virus Corona babak kedua turut membuat para konsumen tak yakin akan pemulihan ekonomi.

James Knightley dari ING New York berkomentar bahwa fase pemulihan ekonomi saat ini lebih digerakkan oleh faktor fundamental daripada peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, peluang pemulihan ekonomi secara "V-Shape" semakin tidak memungkinkan, bahkan hingga pertengahan tahun 2022.

Jumlah kasus infeksi virus Corona di AS sendiri sebetulnya mulai melambat sejak beberapa pekan lalu. Menurut Commerzbank, jumlah kasus di AS menunjukkan penurunan trend yang signifikan sejak akhir Juli. Namun demikian, rerata infeksi per 100,000 jiwa belum turun dari angka 13.

Fokus pasar berikutnya akan tertuju pada Ketua The Fed, Jerome Powell, yang akan menyampaikan tinjauan terkait kebijakan moneter bank sentral AS melalui konferensi virtual di Jackson Hole. Secara umum, pasar mengharapkan The Fed untuk tetap dovish, serta memberikan penegasan yang mendukung ekspansi pelonggaran moneter guna memastikan pemulihan ekonomi.

Download Seputarforex App

294110
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.