Salah seorang pejabat Bank Sentral Jepang (Boj), Takahide Kiuchi, mengatakan bahwa tingkat suku bunga negatif dapat mengganggu kestabilan sistem finansial Jepang dengan menggencet margin bank-bank Jepang. Komentar Kiuchi tersebut menggarisbawahi adanya kekhawatiran yang timbul di antara sejumlah pembuat kebijakan di BoJ terkait keputusan yang radikal bulan lalu.
Kiuchi sendiri merupakan salah satu dari empat suara kontra suku bunga negatif dari total sembilan suara Dewan BoJ. Ia menambahkan bahwa kondisi perekonomian dan harga sebetulnya belum cukup buruk untuk diberikan kebijakan yang super longgar seperti saat ini.
"Kerugian yang ditimbulkan oleh suku bunga negatif yakni, dapat mereduksi stabilitas sistem finansial dan makin membahayakan pendapatan institusi finansial," kata Kiuchi dalam pidatonya di hadapan para petinggi perusahaan di Kagoshima, Jepang Selatan, di hari Kamis (25/02) ini.
Menurutnya, menerapkan suku bunga negatif dapat menjadi bumerang di kemudian hari karena sebagai gantinya bisa saja bank-bank justru akan menaikkan biaya transaksi yang lebih tinggi pada para nasabah yang ingin meminjam uang.
"Saya tak melihat adanya kebutuhan untuk menambah longgar langkah kebijakan pada bulan Januari lalu dan suku bunga negatif seharusnya tak diambil jika BoJ memang ingin menyelamatkan masa depan," kata Kiuchi.
USD/JPY Lepaskan Level Rendah
Terlepas dari komentar pejabat BoJ tersebut, Yen sudah mundur melemah menghadapi Dolar AS, dengan USD/JPY yang sudah terangkat ke posisi 112.591 siang ini, setelah sempat menghujam posisi 111.04 kemarin karena merebaknya aksi risk-off. Sedangkan, EUR/JPY jatuh ke level rendah tiga tahun di angka 122.465 yen Rabu kemarin, dan memantul naik ke angka 123.38 di awal sesi perdagangan Asia hari ini.
