Seputarforex - Poundsterling menghentikan penurunan terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Kamis (25/Maret) malam, setelah melemah dua hari berturut-turut gara-gara masalah rebutan vaksin di Eropa. Uni Eropa sempat berencana menghentikan ekspor vaksin ke Inggris dengan alasan suplai vaksin di wilayahnya terancam kurang, padahal imunisasi COVID-19 di Inggris diketahui sudah berjalan lancar.
Perseteruan ini akhirnya akan ditinjau oleh Komisi Eropa yang berwenang mengatur kebijakan perdagangan atas 27 negara anggotanya. Komisi Eropa akan membuat proposal untuk memastikan bahwa rencana ekspor perusahaan-perusahaan pembuat obat tidak akan mengancam suplai vaksin untuk negara-negara Uni Eropa sendiri.
Saat berita ini ditulis, GBP/USD naik 0.4 persen ke 1.3741. Walaupun demikian, harga belum benar-benar bangkit dari arus pelemahan yang mencapai 1 persen dalam sepekan ini.
Sejak Uni Eropa mempertimbangkan langkah pengawasan ekspor vaksin Inggris, Pound memang terus melemah bersama Euro. Selain itu, reli Dolar AS berkat sentimen penghindaran risiko juga mempersulit kenaikan Pound.
Padahal, laju vaksinasi Inggris yang menjanjikan sempat membuat Sterling menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik terhadap Dolar di bulan Februari lalu. Pound sempat mencapai level 1.42 saat itu, tetapi kembali turun ke bawah 1.40 pada bulan ini.
Pound Pukul Jatuh Euro
Meski penguatan Pound terhadap Dolar belum terlalu signifikan, mata uang ini sudah jauh lebih unggul ketimbang Euro. EUR/GBP anjlok 0.71 persen ke 0.8566 saat berita ini ditulis,sehingga membuat reli tiga hari sebelumnya terhapus hanya dalam sehari. "Kendati Sterling harus berjuang keras baru-baru ini, kami mencatat bahwa nilai wajar finansial jangka pendeknya sudah meningkat, khususnya versus Euro dalam dua pekan terakhir sebanyak lebih dari 1 persen," kata Petr Krpata, analis dari ING.
"Dengan Euro-Sterling yang tidak lagi dinilai terlalu rendah (sebenarnya sekarang mendekati nilai wajarnya di 0.8640), maka pintu penurunan lebih lanjut pada akhirnya terbuka dalam perjalanan menuju target kami di 0.85 pence. Valuasi jangka pendek bukan lagi halangan yang luar biasa," imbuh Krpata.