Advertisement

iklan

Google (NASDAQ:GOOGL) DeepMind telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi struktur lebih dari 2 juta material baru, sebuah terobosan yang menurut Google akan segera digunakan untuk meningkatkan teknologi di dunia nyata, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Sony (NYSE:SONY) Pictures Entertainment (SPE) telah menjalin kemitraan strategis dengan Guardian Media Group, yang memberikan hak eksklusif kepada SPE untuk mengadaptasi jurnalisme Guardian bagi proyek-proyek audiovisual, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Apple Inc (NASDAQ:AAPL) memperpanjang kontraknya dengan Qualcomm (NASDAQ:QCOM) Inc. untuk komponen teknologi utama hingga tahun 2026, 1 jam lalu, #Saham AS   |   AT&T Inc. mengalami kenaikan harga saham yang tidak terlalu besar kemarin, naik 0.74% menjadi $16.30, 1 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Komite Perbankan AS Peringatkan Bahaya Libra Facebook

Penulis

Stablecoin yang digagas Facebook kembali dituding merugikan bagi sistem perekonomian. Kali ini, dewan perbankan AS yang angkat bicara. Apa saja alasan yang disampaikan?

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Federal Advisory Council (FAC) pada awal bulan ini menyampaikan bahwa proyek Cryptocurrency yang digagas Facebook, Libra, berpotensi menciptakan sebuah sistem shadow banking. Sebagai Stablecoin yang berkomitmen untuk menyediakan sistem pembayaran alternatif dengan nilai tukar yang dipatok terhadap mata uang fiat, Libra memang telah menghadapi berbagai kritikan dari banyak otoritas. Kali ini, komite FAC yang menaungi perwakilan bank-bank besar di AS khawatir jika kemunculan Libra akan mengurangi volume transaksi perbankan.

Bahaya Libra Facebook

Selain itu, pandangan negatif FAC terhadap kripto yang dikembangkan Asosiasi Libra ini berpangkal pada risiko penurunan minat nasabah terhadap pembukaan rekening giro. Sistem kerja mata uang kripto berbasis Blockchain juga dipandang berrisiko menimbulkan tantangan bagi model bisnis perbankan yang dibangun berlandaskan privasi.

Lebih lanjut, FAC berargumen bahwa Facebook berpotensi membuat sebuah ekosistem moneter digital baru di luar pengawasan pasar finansial, atau yang juga dikenal sebagai sistem "perbankan bayangan" (shadow banking). Hal ini didasarkan pada data pengguna aktif Facebook sudah mencapai 170 juta, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Amerika Serikat.

"Seiring dengan meningkatnya penggunaan Libra, transaksi dan penyimpanan dana akan semakin banyak beralih ke platform (kripto) tersebut. Hal ini akan mengurangi likuiditas pasar secara cepat, dan peralihan (ke Libra) juga akan menyebar ke sektor simpan pinjam serta investasi," tutur FAC dalam pernyataan resminya.

Risiko tersebut ditengarai bisa berdampak luas pada kebijakan moneter nasional, karena dapat semakin mengurangi peran pemerintah dalam fungsi pengawasan dan pengelolaan ekonomi domestik. Menanggapi kekhawatiran otoritas AS yang semakin merebak, Facebook berencana mengirimkan Chief Operating Officer Sheryl Sandberg untuk menyampaikan testimoni terkait Libra di hadapan House Financial Services Committee.

290407
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.