Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 1 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 1 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 1 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 1 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 1 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Konflik AS-Iran Mendingin, Harga Minyak Tenggelam

Penulis

Ketegangan AS-Iran berangsur mereda setelah pemimpin kedua negara mengekspresikan keinginan untuk tidak melanjutkan konflik di Timur Tengah. Hal ini membuat harga minyak terjun bebas.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex.com - Harga minyak hari ini (09/Januari) merosot karena kabar terbaru yang menyebutkan bahwa pemimpin AS-Iran tidak ingin melanjutkan pertikaian. Presiden Trump berpidato dan menyatakan bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki persenjataan yang sangat hebat, dirinya enggan untuk menggunakannya. Penyataan Trump tersebut dilontarkan hanya beberapa saat setelah petinggi Iran menyampaikan keinginan untuk tidak meneruskan konflik dengan AS.

Hal ini menyebabkan terjadinya aksi sell-off emas hitam. Tidak tanggung tanggung, harga minyak Brent merosot dari kisaran $70.86 per barel hingga saat ini diperdagangkan di $66.62 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI juga mengalami penurunan signifikan dan kini berada di area $60.14 per barel.

Harga minyak merosot

Sebelum tertekan cukup dalam, harga minyak mentah sempat melonjak hingga ke level tertinggi beberapa bulan. Fluktuasi harga minyak yang tinggi mengindikasikan betapa sensitif aksi investor terhadap konflik Timur Tengah.

"Volatilitas harga minyak yang ekstrem menggambarkan aksi pelaku pasar yang menjual minyak mentah secara masif ... (turun) sekitar 9% dari harga tertinggi...," tutur Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates dalam sebuah laporan.

 

Kenaikan Stok Minyak AS Tekan Harga Minyak

Faktor lain yang turut berperan dalam menekan harga minyak berasal dari laporan Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Data tersebut menunjukkan bahwa persediaan minyak untuk industri AS naik 1.2 juta barel selama pekan lalu, di luar perkiraan pasar yang sebelumnya memprediksi kemerosotan sebesar 2.6 juta barel.

"Persediaan minyak AS yang melonjak dalam laporan terbaru EIA menambahkan momentum yang menekan harga minyak mentah, setelah gelojak Timur Tengah mereda," kata Matt Smith, direktur riset komoditas ClipperData.

Meskipun stok minyak AS minggu lalu menunjukkan peningkatan, dalam jangka panjang, persediaan minyak dunia masih dibatasi oleh kebijakan negara-negara anggota OPEC+ untuk menerapkan batasan terhadap produksi minyak.

291582
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.