Konflik Ukraina-Rusia Berpotensi Kuatkan Yen Dan Dolar AS

Konflik yang memanas antara Ukraina dan Rusia dikabarkan semakin memburuk dengan Rusia yang telah mengirimkan pasukan militernya untuk menduduki wilayah Crimea, Ukraina, dan bersiap untuk perang. Sektor ekonomi, forex khususnya, mau tak mau juga terkena imbas dari ketegangan geopolitik ini.


Konflik Ukraina-Rusia
Saat ini Ukraina tengah bersiap untuk perang dan Washington telah mengancam untuk mengisolasi Rusia secara ekonomi setelah Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan bahwa ia memiliki hak untuk menginvasi negara tetangganya ini dalam konfrontasi terbesar Moskow dengan Barat sejak Perang Dingin.

"Hal ini bukanlah ancaman, ini adalah sebuah pernyataan perang bagi negara kami," demikian PM Ukraina, Arseniy Yatseniuk menyatakan dalam Bahasa Inggris. Yatseniuk yang tercatat sebagai presiden yang pro-Barat ini mengambil alih kekuasaan di Republik Soviet ketika Presiden penggantinya, Viktor Yanukovich, telah digulingkan pada minggu lalu.

Pengaruhnya Pada Pasar Finansial
Pasar finansial pun akhirnya bereaksi atas ketegangan ini, dengan trading sesi Asia yang dibuka dengan minyak dan gandum berjangka yang melompat pesat dan indeks-indeks saham yang berguguran.

Para analis mengatakan bahwa tindakan sanksi ekonomi yang diberikan oleh Amerika Serikat nampaknya tak akan akan memberikan pengaruh yang signifikan pada Rusia. Kecuali jika mereka mendapatkan dukungan dengan langkah-langkah yang kuat dari negara-negara besar di Eropa, yang memiliki hubungan perdagangan yang lebih erat dengan Moskow dan bergantung pada gas yang dihasilkan oleh Rusia.

Pergerakan harga pada pasar forex dengan adanya ketegangan Rusia ini hampir mirip dengan pada saat terjadinya ketegangan Suriah, dimana orang-orang akan memburu aset-aset yang lebih aman untuk menyelamatkan uang mereka. Dan dengan demikian, peruntungan yang paling besar akan diraih oleh safe haven seperti Yen dan Dolar AS.