Setelah mengalami penurunan tajam yang terjadi selama beberapa pekan, mata uang kripto memulai minggu ini secara positif, ditandai dengan melonjaknya nilai kapitalisasi total seluruh jenis kripto yang stabil konsolidasi di atas 400 Milyar Dollar, berdasarkan data dari situs coinmarketcap.
Aksi jual secara masif begitu dominan sepanjang minggu lalu, didorong oleh munculnya kekhawatiran bahwa mungkin nilai kripto akan menurun drastis kembali ke nol. Namun, hasil dengar pendapat di Senat AS terkait aset digital, termasuk Criptocurrency, yang lebih baik dibandingkan ekspektasi, dinilai menenangkan pasar, sehingga aksi beli terhadap kriptocurrency kembali melonjak dan harga ikut terkerek naik.
Kapitalisasi Market seluruh aset kripto yang beredar berada di angka $458 Milyar –rekor tertinggi sejak 2 Februari– berdasarkan sumber data Coinmarketcap. Meski telah pulih 55 persen dari rekor terendah bulan ini, sejatinya market cap kripto masih mencatatkan penurunan $400 Milyar dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar $830 Milyar pada Desember 2017.
Dari Top 10 Kripto teratas berdasarkan kapitalisasi market, IOTA menjadi "top gainer" periode 24 jam terakhir (+12.59 persen), tetapi mencatatkan penurunan terbesar kedua (-46.48 persen) bila mangacu pada basis year-to-date (YTD). Ripple (XRP) telah memperoleh gain 86 persen dari level low 6 Februari lalu, tetapi secara YTD masih menjadi aset kripto dengan performa terburuk (-52.17 persen).
Ethereum (ETH) berhasil mencatatkan performa YTD terbaik, dengan kenaikan 15.29 persen. Meskipun performa Ether cukup stabil, namun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, mengingat harga terkini masih turun -39 persen dari posisi tertinggi sepanjang masa $1,432 yang tersentuh pada 13 Januari lalu.
Bitcoin Di Atas 8k Dollar : Tanda Bullish Muncul?
Recovery aset kripto tidak hanya terjadi pada Alt-Coin, Bitcoin yang merupakan kripto dengan market cap terbesar juga mengalami kondisi serupa. BTC sempat melonjak menyentuh level $9,000 selama akhir pekan, meski pada akhirnya turun menuju level $8,000 sebelum akhirnya kembali merangkak naik hingga level $8,662 pada pukul 22:01 WIB malam ini.
Harga Bitcoin mencatatkan kenaikan sebesar 9.7 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir, naik hampir 40 persen dari posisi terendah minggu lalu ($5,947). Lantas muncul pertanyaan, Apakah tanda sinyal Bullish sudah muncul pada Bitcoin?
Perlu diketahui bahwa recovery cepat yang terjadi pada Bitcoin dalam sepekan terakhir sebesar hampir 40 persen, mengindikasikan kemungkinan Bullish tetap ada. Walaupun secara year-to-date, BTC mencatatkan penurunan 39 persen. Lebih jauh lagi, current price saat ini masih berada di bawah garis trendline bearish, menahan sinyal bullish Bitcoin.
Berdasarkan data teknikal pada time frame daily (TF D1) menunjukan, Bitcoin memiliki sejarah rally menuju rekor tertinggi baru setelah indeks RSI (Relative Strength Index) menyentuh level 30.0 (area jenuh jual).
Chart Harian
Sepanjang periode Agustus 2015 – Desember 2017, RSI jatuh hingga level 30.0 tercatat sebanyak empat kali, sebelum akhirnya BTC menyentuh rekor tertinggi baru. Jadi bila mengikuti pola histori sebelumnya, analis berpendapat BTC berpeluang naik menembus level 20k dollar.
Namun, kondisi yang berlawanan terkait prospek harga BTC terlihat pada chart mingguan. Tekanan bearish masih cukup kuat. Indikator RSI berada di bawah level 53.0 (support kunci). Perlu diketahui, level 53.0 RSI menjadi momentum BTC melakukan pullback trend bullish, seperti yang terjadi pada Januari 2016 – Desember 2017.
Chart Mingguan
Namun yang terjadi sebaliknya, level RSI kini berada di bawah level 50.0 (teritori bearish). Artinya, penurunan lanjutan BTC mungkin terjadi. Bahkan bila harga Bitcoin ditutup di bawah $7,724 (low 9 Februari), maka berpeluang kembali turun mencoba level $5,000 berdasarkan teknikal chart mingguan.
