Petro atau Petromoneda adalah mata uang kripto yang telah diluncurkan secara resmi oleh pemerintah Venezuela pada Februari 2018 lalu. Koin kripto dengan satuan PTR ini di-back-up oleh cadangan minyak negara dan mulai mendapatkan perannya sebagai mata uang nasional Venezuela di zona digital. Lebih jauh lagi, pemerintah Venezuela bermaksud untuk menggunakan Petro dalam berbagai bisnis dan transaksi bilateral dengan Rusia.
Pemerintah Venezuela dan Rusia telah sepakat untuk memperluas kerjasama ekonomi antara kedua negara. Pembicaraan juga mencakup berbagai aspek kemitraan strategis. Kedua belah pihak membahas proyek bersama di berbagai bidang seperti Energi, Konstruksi, dan Militer. Para menteri juga telah berbicara tentang penggunaan mata uang kripto Venezuela (PTR) yang baru saja diterbitkan secara resmi untuk transaksi internasional.
Venezuela ingin menggunakan Petro terutama untuk membeli suku cadang mobil dari Rusia, yang rencananya akan dimanfaatkan untuk merakit truk Kamaz. Menteri Perdagangan Luar Negeri Venezuela, Jose Vielma Mora mengatakan, "Petro akan digunakan untuk membeli komponen, ban, baterai, dan suku cadang."
Venezuela dan Rusia bermaksud meningkatkan volume perdagangan bilateral mereka sebesar 30% tahun ini. Kedua belah pihak telah membahas proyek strategis lainnya, termasuk aliansi antara perusahaan energi Rosneft dan Ptroleos de Venezuela. Hubungan ekonomi ini akan terus diperluas di tengah intensifnya sanksi barat yang dikenakan pada Venezuela.
Venezuela dan Rusia juga diketahui sependapat tentang mata uang kripto. Menurut pemerintah kedua negara itu, mata uang kripto adalah sebuah alat pertukaran independen yang tidak dikendalikan oleh satu titik seperti bank sentral saat ini. Pembeli dan penjual dapat langsung bertransaksi dengan kripto tanpa adanya campur tangan dari luar. Dalam hal ini, Venezuela telah mengungguli Rusia dalam rilisnya Petro.
Menurut laporan media, Rusia mungkin telah terlibat dalam perkembangan Petro, mengingat negara tersebut juga berniat untuk mengembangkan Kripto Ruble. Namun hal ini langsung ditampik oleh pihak Rusia.
Dicekal Trump, Petro Justru Makin Diminati
Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang melarang warga Amerika menggunakan kripto Venezuela. Warga Amerika yang terbukti membeli PTR akan terkena denda. Larangan ini dikeluarkan karena Venezuela telah dianggap melanggar batas-batas aturan ekonomi dunia.
Akan tetapi, larangan Trump itu justru semakin memikat investor untuk memiliki Petro. Saat peluncuran Petro pada bulan Februari, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, "Pihak berwenang di Caracas mengklaim telah mengumpulkan US$735 juta selama pra penjualan Petro. Lebih dari 200,000 pesanan dari 133 negara telah didapatkan dalam periode 30 hari."
Dari tanggal 23 Maret lalu, Petro dapat dibeli dengan Rubel Rusia, Yuan China, Lira Turki, dan Euro, serta dengan mata uang kripto lain seperti Bitcoin. Selain menggambarkan minat pasar terhadap Petro, Maduro juga mengumumkan penciptaan 4 zona ekonomi eksklusif yang akan menerima Petro sebagai alat pembayaran, baik untuk pembelian barang bernilai kecil (makanan, pakaian, dll), maupun barang bernilai besar (mobil, real estate, dll).
