EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,166.65   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 4 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Kudlow: Ekonomi AS Tak Membutuhkan Lebih Banyak Stimulus

Penulis

Larry Kudlow menegaskan bahwa paket stimulus yang lebih tertarget dinilai lebih efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi AS dari dampak pandemi.

Seputarforex - Penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan bahwa pemulihan ekonomi dari COVID-19 tidak selalu membutuhkan stimulus fiskal tambahan. "Menurut saya, pemulihan ekonomi secara cepat (V-shaped recovery) tidak bergantung pada paket stimulus secara luas, tetapi saya pikir paket yang tertarget akan lebih membantu. Meskipun perekonomian membaik secara bertahap, namun perlu bantuan pada beberapa sektor utama," kata Kudlow.

Penasehat Gedung Putih : Ekonomi Tidak

Saran Kudlow ini bertolang belakang dari pernyataan yang dibuat oleh Ketua Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin beberapa jam sebelumnya. Baik Powell maupun Mnuchin sepakat bahwa stimulus tambahan mungkin diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Sebagai solusi, Kudlow menegaskan bahwa Gedung Putih telah berjuang selama berminggu-minggu untuk mengucurkan lebih banyak pendanaan pada sekolah dan Paycheck Protection Program (PPP), sebuah fasilitas di bawah Undang-Undang yang memberikan pinjaman kepada usaha kecil. Ia mengakui bahwa perekonomian AS sedang berusaha bangkit dari resesi yang terjadi pada kuartal kedua, meski masih terdapat beberapa sektor industri yang hingga kini belum pulih.

"Kami ingin memperluas bantuan secara tertarget khususnya terhadap rencana PPP kepada usaha kecil. Maksudnya kami memiliki dana lebih dari $100 miliar yang dapat digunakan untuk merealisasikan rencana itu. Saya pikir rencana ini sangat efektif dan berdampak positif terhadap pertumbuhan lapangan pekerjaan baru," ungkap Kudlow.

Namun, belum ada kesepakatan dengan pihak lain terkait gagasan tersebut. Stimulus tambahan masih menjadi persoalan yang belum juga menemui jalan keluar hingga kini.

 

Dolar AS Melejit Lawan Mata Uang Mayor

Perkara stimulus pemerintah AS yang masih diselimuti ketidakpastian menjelang pemilihan Presiden mendorong Dolar AS menguat signifikan. Indeks DXY berada di kisaran 94.14, menguat 0.14 persen secara harian, sekaligus bertengger kokoh di level tertinggi sejak akhir Juli.

Penasehat Gedung Putih : Ekonomi Tidak

Dolar AS juga terangkat oleh komentar petinggi The Fed, Charles Evans, yang sedikit menyinggung prospek kenaikan suku bunga dalam pernyataan terbarunya tadi malam.

"Yang kami dengar dari the Fed selama berbulan-bulan terakhir adalah suku bunga rendah dalam waktu lama… Tiba-tiba Evans datang dan mengesampingkan narasi itu sehingga pasar menjadi sedikit lebih optimis," kata Erik Nelson, ahli strategi makro Wells Fargo Securities di New York.

Download Seputarforex App

294276
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.