Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 7 jam lalu, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 8 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 8 jam lalu, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Lonjakan PMI Manufaktur AS Tak Mendongkrak Dolar

Penulis

Ekspansi sektor manufaktur AS ke level tertinggi dua tahun gagal menguatkan Dolar AS. Mata uang tersebut masih bearish pasca rilis PMI Manufaktur AS versi ISM.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Aktivitas manufaktur AS berakselerasi ke level ekspansi tertinggi sejak November 2018. Data PMI Manufaktur AS yang dirilis ISM pada Selasa (01/September) meningkat dari 54.2 ke level 56 di bulan Agustus, lebih baik daripada ekspektasi peningkatan ke 54.5.

united-states-pmi-ism

Operasi manufaktur dan rantai suplai yang dimulai kembali pasca kebijakan pembatasan sosial di Amerika Serikat, berhasil mendorong para pengusaha untuk kembali bekerja. Namun, peningkatan berkelanjutan di bidang manufaktur ini terpantau tidak merata.

Pasalnya, pandemi COVID-19 telah mengubah model pengeluaran yang tadinya digunakan untuk belanja peralatan pemenuhan kebutuhan industri jasa, menjadi belanja untuk pembelian barang-barang elektronik rumah tangga saja.

Selain itu, para pengamat menilai bahwa sektor manufaktur AS sebenarnya sudah menghadapi kendala yang ditimbulkan dari perang dagang AS-China sebelum pandemi. Oleh karena itu, mayoritas pihak skeptis akan kelanjutan peningkatan sektor manufaktur AS ke depan, meski ada lonjakan signifikan saat ini.

 

Dolar AS Masih Tertekan, Euro Diincar

Dolar AS tidak terkesan oleh gemilangnya laporan PMI Manufaktur AS malam ini. Mata uang tersebut masih bearish, dengan Indeks Dolar (DXY) diperdagangkan di 92.10. Indeks yang mengukur kekuatan USD terhadap 6 mata uang mayor itu tergelincir 0.07 persen dari harga pembukaan. Sementara itu, EUR/USD naik ke level tertinggi sejak bulan Mei 2018, yakni di kisaran 1.1947.

eurusd

Tim Manajer Keuangan di PIMCO mengekspektasikan bahwa Dolar AS akan tertekan lebih jauh, sehubungan dengan suku bunga The Fed yang akan sangat rendah dalam beberapa tahun ke depan. Euro pun digadang-gadang akan menjadi mata uang primadona.

Menurut mereka, meskipun siklus depresiasi Dolar AS sebelumnya telah jatuh sekitar 15 -20 persen hingga level saat ini, pasar tak akan memberi "ampun". Dolar AS diestimasi masih dapat menambah penurunan karena bagaimanapun, keadaan telah berbalik.

Suku bunga The Fed yang sebelumnya merupakan suku bunga paling menggiurkan bagi para investor, kini berubah sangat rendah seiring diberlakukannya kebijakan moneter akomodatif. Selain itu, para manajer PIMCO mengatakan bahwa besarnya dana pemulihan ekonomi yang baru disepakati di Uni Eropa telah meningkatkan daya tarik Euro sebagai alternatif Greenback.

Download Seputarforex App

294157
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.