EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 20 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 20 jam lalu, #Saham AS

Meski Melambat, GDP Dan Retail Sales China Di Atas Ekspektasi

Penulis

Ekonomi China tumbuh lebih lambat di kuartal terakhir 2022 karena konsumsi domestik yang belum sepenuhnya pulih dari pembatasan COVID.

Seputarforex - Pada hari Selasa (17/Januari), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data GDP yang turun dari 3.9 persen menjadi 2.9 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada kuartal keempat 2022. Meski demikian, angka ini masih berada di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan 1.8 persen saja.

GDP China Kuartal IV/2022 Melambat, Retail Sales Suram
Sementara dalam basis kuartalan (Quarter-over-Quarter), GDP China tidak mengalami pertumbuhan sama sekali. Hasil ini juga lebih baik dari proyeksi pasar untuk penurunan dari 3.9 persen menjadi -0.8 persen.

Perlambatan GDP selama kuartal keempat telah membawa tingkat pertumbuhan ke level 3 persen secara Year-to-Date. Sebagai perbandingan, pemerintah China sebelumnya mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5 persen.

Pencapaian GDP yang kurang memuaskan ini sedikit banyak dipengaruhi oleh efek pembatasan COVID yang masih diterapkan pemerintah China pada kuartal terakhir tahun lalu. Namun dengan dibukanya pembatasan dan normalisasi aktivitas ekonomi belum lama ini, analis optimis jika GDP China akan kembali pulih dalam waktu dekat.

 

Retail Sales Turun Terbatas, Sektor Industri Masih Solid

Retail Sales China menunjukkan penurunan 1.8 persen pada bulan Desember 2022. Kendati merosot, angka tersebut jauh lebih baik dari pencapaian bulan lalu (-5.9%) dan estimasi pasar (-8.6%).

Sementara itu, data output pabrik (Industrial Production) melambat dari 2.2 persen ke 1.3 persen secara tahunan. Meskipun begitu, angka ini lebih baik dari ekspektasi kenaikan 0.2 persen saja. Para pengamat menyampaikan jika sektor industri China masih relatif tangguh karena ditopang oleh permintaan luar negeri.

Rilis data-data ekonomi China pagi ini tidak berdampak pada pergerakan mata uang Yuan. Dolar AS justru meningkat 0.43 persen terhadap Yuan di level 6.7604. Sementara itu, mata uang komoditas (AUD dan NZD) yang biasanya berkorelasi positif dengan performa ekonomi China masih cenderung menguat versus Dolar AS. AUD/USD naik 0.29 persen di 0.6973, dan NZD/USD menanjak 0.34 persen di area 0.6400 saat berita ini ditulis.

Download Seputarforex App

298841
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.