EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.41/oz   |   Wall Street 37,923.66   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 10 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 11 jam lalu, #Saham AS

Minyak AS Berbalik Naik, Namun Masih Di Kisaran USD 40

Penulis

Harga minyak mentah terangkat di awal sesi Asia hari Kamis (19/11), namun masih kesulitan untuk melepaskan diri dari kisaran USD 40 per barel akibat kelebihan pasokan dan tingginya persediaan. Berbalik naik dari penurunan tajam sehari yang lalu.

Harga minyak mentah terangkat di awal sesi Asia hari Kamis (19/11), namun masih kesulitan untuk melepaskan diri dari kisaran USD 40 per barel akibat kelebihan pasokan dan tingginya persediaan. Berbalik naik dari penurunan tajam sehari yang lalu.

Anjungan Minyak

Kontrak berjangka minyak AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada USD 40.96 per barel atau naik 21 sen dari penutupan sebelumnya. Kenaikan tersebut menghapuskan penurunan tajam yang sempat menyentuh level di bawah 40 Dolar AS per barel kemarin (18/11). Pasar minyak masih mengalami oversupply, dapat dilihat dari pertambahan jumlah cadangan minyak AS.

Kemarin malam, persediaan minyak mentah di AS bertambah 252ribu barel menjadi 487.3 juta barel mendekati rekor tertinggi menurut data resmi Energy Information Administration (EIA). "Meningkatnya cadangan minyak di Amerika Serikat tetap menjadi pendorong utama (menurunnya) harga," komentar ANZ Bank dilansir dari CNBC. Selama seminggu yang lalu, persediaan bahan bakar distilasi berkurang 0.8 juta barel saat cadangan gasoline naik 1 juta barel. Produksi minyak AS hanya melambat 3,000 barel menjadi 9.182 juta barel per hari.

Sementara di bursa Intercontinental Exchange (ICE), harga minyak Brent pengiriman Januari berayun antara 43.34 sampai 44.74 Dolar AS sebelum ditutup pada USD 44.16 atau naik 1.34 persen. Hal ini menandai untuk keempat kalinya kontrak berjangka minyak Laut Utara ini ditutup dalam keadaan berwarna hijau selama bulan November. Sejak diperdagangkan dalam kisaran harga USD 50 per barel Oktober lalu, Brent telah kehilangan nilai jualnya lebih dari 11 persen.

254018
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.