EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,171.52   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Minyak Rebound Akibat Menurunnya Aktivitas Pengilangan

Penulis

Penurunan harga minyak sejak awal pekan hingga semalam tadi telah memberikan kesempatan pada aksi beli. Meskipun cadangan minyak mentah AS masih mengalami oversupply, produksi gasoline dan hasil distilasi lainnya turun melebihi prediksi.

Minyak mengalami rebound pada awal perdagangan Asia hari Jumat (16/10) ini. Penurunan harga minyak sejak awal pekan hingga semalam tadi telah memberikan kesempatan pada aksi beli. Meskipun cadangan minyak mentah AS masih mengalami oversupply, produksi gasoline dan hasil distilasi lainnya turun melebihi prediksi.

Pengilangan Minyak

Di bursa NYMEX, minyak WTI pengiriman Desember melonjak 1.19 persen menjadi 46.93 Dolar AS per barel. Tadi malam, minyak mentah AS ini jatuh pada level terendah seminggunya akibat bertambah besarnya jumlah persediaan minyak pekan lalu yang memperburuk kelebihan pasokan di pasar minyak global. Sementara minyak Brent pengiriman Desember berayun antara USD 48.70 hingga USD 49.84 sebelum ditutup pada 49.74 Dolar AS per barel atau naik 0.10 persen.

Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat melaporkan cadangan minyak pada pekan hingga 9 Oktober lalu bertambah 7.6 juta menjadi 468.6 juta barel, melebihi prediksi kenaikan 2.8 juta barel. Peningkatan ini telah diprediksi oleh para analis setelah sehari sebelumnya American Petroleum Institute merilis kenaikan 9.3 juta barel. Kenaikan tajam pada cadangan minyak AS disebabkan oleh lemahnya permintaan akan gasoline.

Namun kali ini, kenaikan harga acuan minyak WTI dan Brent didorong oleh kabar berkurangnya aktivitas pengilangan. Aktivitas pengilangan pekan lalu turun tajam karena produksi bahan bakar distilasi berkurang 116,000 bph menuju 4,944,000 bph. Akibatnya, kilang yang beroperasi hanya 86 persen dari total kapasitas operasi mereka selama seminggu. Sementara itu, produksi minyak menurun 76ribu barel per hari.

250192
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.