EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 44 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 45 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Negosiasi Inggris-Uni Eropa Deadlock, Reli GBP/USD Mentok

Penulis

Data penjualan ritel Inggris cukup memuaskan, tapi negosiasi dagang pasca-brexit antara Inggris dan Uni Eropa lagi-lagi berakhir dengan kebuntuan.

Seputarforex - Poundsterling tumbang sekitar 0.5 persen pada pertengahan sesi Eropa hari ini (21/Agustus) hingga kisaran 1.3160 versus USD. Data penjualan ritel Inggris cukup memuaskan dengan kenaikan 3.6 persen (Month-over-Month) dalam bulan Juli, tetapi prospek ke depan lebih suram menjelang berakhirnya skema tunjangan cuti pemerintah bulan depan. Sementara itu, negosiasi dagang pasca-brexit antara Inggris dan Uni Eropa lagi-lagi berakhir dengan kebuntuan.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Putaran negosiasi yang dimulai pada hari Selasa lalu, hari ini berakhir tanpa penyelesaian apa pun dalam isu-isu paling krusial. Para negosiator telah menjadwalkan pertemuan lagi pada 2 Oktober mendatang, tetapi para analis telah berubah skeptis. Deadlock kali ini bisa jadi memaksa publik menunggu hingga pertemuan para pemimpin Uni Eropa pada pertengahan Oktober, untuk mendapatkan kepastian terkait kesepakatan dagang pasca-brexit.

Kepala Negosiator UE, Michel Barnier, mengungkapkan, "Kami mendengarkan keprihatinan pemerintah Inggris tentang masalah kedaulatan dan otonominya, dan kami jelas menghormatinya. Tapi tak ada perjanjian internasional yang bisa dicapai tanpa semua pihak menyepakati peraturan bersama."

"Pada tahap ini, sebuah perjanjian sepertinya tak mungkin (tercapai). Saya hanya tak paham mengapa kita membuang-buang waktu yang berharga," lanjut Barnier, "Mereka yang berharap negosiasi bergerak cepat pekan ini harus kecewa. Saya kecewa, prihatin, dan terkejut. Sekali lagi, para negosiator Inggris tidak menunjukkan kesediaan untuk maju ke depan dalam hal-hal yang bersifat fundamental bagi UE."

Kepala Negosiator Inggris, David Frost, menyampaikan komentar yang tak kalah pedasnya tentang kubu Uni Eropa. Ia menegaskan kembali bahwa Inggris menginginkan kendali penuh atas perundangan, perbatasan, dan perairannya; serta mengharapkan sebuah hubungan perdagangan bebas seperti yang disepakati Uni Eropa dengan mitra internasional lainnya. Padahal, Uni Eropa sudah mengungkapkan bahwa kedekatan geografis kedua wilayah membuat opsi itu sukar diterapkan secara adil.

Download Seputarforex App

294090
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.