EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.58/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,167.47   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 3 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Notulen BoJ: Efek Pandemi Bisa Berlangsung Hingga Akhir 2021

Penulis

Sebagian besar pembuat kebijakan BoJ mendesak bank sentral untuk kembali mengevaluasi kerangka kebijakan moneter yang sesuai dengan kondisi new normal.

Seputarforex - Pada hari Kamis (24/September), Bank of Japan (BoJ) merilis notulen pertemuan bulan Juli 2020 yang mengungkapkan kekhawatiran mayoritas pembuat kebijakan BoJ terhadap lonjakan kasus virus Corona. Pasalnya, eskalasi pandemi dinilai berpotensi menghambat pemulihan ekonomi dan memukul sektor bisnis investasi hingga akhir tahun mendatang.

Notulen BoJ

Beberapa petinggi bank sentral juga mendesak perlunya evaluasi kerangka kebijakan moneter, termasuk menyiapkan skenario kebijakan moneter yang sesuai dengan kondisi new normal, dimana masyarakat harus berdampingan dengan pandemi jika seandainya virus Corona tidak kunjung hilang dalam waktu dekat.

Selama ini, BoJ berjuang untuk menaikkan tingkat inflasi yang sejak lama berkubang di level rendah. Merebaknya virus Corona semakin menekan bank sentral Jepang tersebut untuk melakukan restrukturisasi kerangka kebijakan. Namun hingga pertemuan bulan Juli lalu, belum tampak tanda-tanda terobosan yang dilakukan BoJ untuk menyelamatkan perekonomian di tengah pandemi.

 

Yen Lanjutkan Pelemahan Melawan Dolar

Rilis notulen rapat BoJ pagi ini sejatinya telah diantisipasi oleh pelaku pasar, sehingga tidak banyak mempengaruhi pergerakan Yen versus Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY berada di kisaran 105.38, menguat 0.03 persen secara harian. Secara garis besar, Dolar AS kokoh di level tertinggi satu pekan.

Notulen BoJ: Pandemi Dikhawatirkan
Di sisi lain, Yen menguat terhadap mata uang komoditas (AUD dan NZD) karena meningkatnya ekspektasi suku bunga negatif. Sementara itu, merebaknya sentimen risk-off dan penguatan Dolar AS membuat posisi Yen terhadap Euro dan Pound cenderung mendatar.

"Risiko sedang dilepas di mana-mana di tengah mencuatnya kembali kekhawatiran pelaku pasar terhadap bayangan kejatuhan ekonomi akibat virus Corona yang terus melonjak di Eropa… Ketidakpastian terkait stimulus ikut memicu aksi jual aset berisiko sejak awal pekan," kata Yukio Ishizuki, ahli strategi FX di Daiwa Securities.

Download Seputarforex App

294287
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.