EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,305.79/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,181.16   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 14 menit lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 17 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 17 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 18 menit lalu, #Saham Indonesia

Notulen FOMC Dinilai Lebih Dovish, Dolar AS Turun

Penulis

Notulen rapat FOMC menunjukkan bahwa para anggota tidak seagresif yang dinilai pasar sebelumnya. Akibatnya, Dolar pun menurun.

Seputarforex - Notulen untuk pertemuan FOMC Januari 2022 yang dirilis dini hari tadi (17/Februari) menyebutkan bahwa para pembuat kebijakan The Fed akan segera memulai kenaikan suku bunga acuan dan mengurangi pembelian obligasi. Sebagian anggota juga menyampaikan perhatian mereka terhadap stabilitas finansial AS. Menurut mereka, pelonggaran moneter telah dapat menyebabkan risiko substansial apabila dipertahankan.

"Menyoroti tingginya level kepemilikan sekuritas Federal Reserve saat ini, para anggota rapat mengamati bahwa reduksi signifikan dalam ukuran balance sheet akan menjadi kebijakan yang sesuai," tulis notulen rapat FOMC tersebut.

Inflasi AS yang terus melonjak adalah alasan utama mengapa kenaikan suku bunga harus dilakukan. Bahkan, kenaikan yang agresif mungkin diperlukan jika inflasi tak kunjung menjinak. Meski demikian, para pejabat The Fed sebetulnya mengekspektasikan bahwa inflasi bakal menurun setelah Rate Hike pertama diimplementasikan.

"Sebagian besar peserta mencatat bahwa jika inflasi tak juga turun sesuai ekspektasi mereka, maka kebijakan yang sesuai untuk diambil FOMC adalah menghapus kebijakan akomodatif dalam laju yang lebih cepat daripada antisipasi," demikian pernyataan dalam notulen.

Menanggapi isi risalah rapat tersebut, para analis memperkirakan bahwa The Fed bisa saja menaikkan suku bunga dalam setiap rapat FOMC tahun ini. Namun, dengan infeksi virus Corona gelombang tiga yang baru memuncak di AS saat rapat tersebut digelar, maka risalah tersebut sebetulnya tidak memberikan indikasi jelas mengenai seberapa tinggi poin kenaikan suku bunga yang pantas diimplementasikan, dan bagaimana arah pasti kebijakan selanjutnya. Gagasan kenaikan suku bunga setengah persen yang dilontarkan oleh Presiden The Fed St. Louis James Bullard pun disangsikan dapat langsung diumumkan bulan depan.

 

Pasar Turunkan Ekspektasi Hawkish, Dolar Melorot

Pasar menilai bahwa notulen FOMC kali ini lebih dovish daripada pengumuman kebijakan terakhir. Oleh karena itu, saham-saham menurun dan Dolar AS melemah. Indeks Dolar turun 0.18% ke 95.80 saat berita ini ditulis.

dxy

"Pasar merevisi interpretasi mereka (terhadap kebijakan moneter The Fed) menjadi ekspektasi yang relatif dovish," kata Simona Mocuta, ekonom dari State Street Global Advisors. "Terus terang, saya menilai bahwa The Fed antiklimaks."

Download Seputarforex App

297322
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.