EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.370   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,384.54/oz   |   Silver 28.51/oz   |   Wall Street 37,762.96   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   EUR/USD terlihat akan melanjutkan pemulihan melampaui level 1.0700, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dolar As menjauh dari level tertinggi multi-bulan menjelang data tingkat menengah, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   de Guindos, ECB: Penguranan pembatasan moneter adalah hal yang tepat jika kondisi inflasi terpenuhi, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   EUR/USD melanjutkan pemulihan, target sisi atas pertama terlihat di level 1.0700, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 14 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 14 jam lalu, #Saham Indonesia

Notulen Pertemuan RBA Suram, AUD/USD Melemah

Penulis

Selain menegaskan bahwa petinggi bank sentral tetap wait and see, notulen RBA bulan Desember menyoroti pelemahan pasar tenaga kerja dan trend upah yang menghambat inflasi.

Pada hari Selasa (17/Desember), Bank Sentral Australia (RBA) merilis notulen pertemuan bulan Desember yang mencatat bahwa para pembuat kebijakan akan terus memantau kondisi perekonomian, terutama di sektor pasar tenaga kerja dan trend upah. Apabila kedua indikator fundamental ini terus bergerak melemah, maka RBA akan kembali mempertimbangkan untuk melakukan penyesuaian kebijakan moneter pada kuartal pertama 2020.

Notulen Pertemuan RBA Suram, AUD/USD

Perlu diketahui, RBA mempertahankan suku bunga acuan di level 0.75 persen pada rapat kebijakan bulan ini, karena Bank Sentral masih menunggu dampak pemangkasan suku bunga yang sudah di lakukan sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2019. Lebih jauh, petinggi RBA tetap khawatir terhadap lemahnya trend pertumbuhan upah yang berdampak pada kegagalan dalam mencapai target Inflasi. Namun, dewan Bank Sentral Australia tetap optimis jika pemulihan bertahap harga rumah dapat mendorong minat konsumen.

Dari sisi eksternal, notulen RBA mencatat bahwa risiko global masih berpotensi membayangi perekonomian Australia, menambah beban kondisi domestik yang sudah cukup terpukul saat ini. Kendati demikian, konsensus menyebut bahwa kesepakatan dagang parsial AS-China setidaknya akan memberikan dampak positif, meski sengketa perdagangan kedua negara adidaya tersebut sejatinya belum sepenuhnya selesai.

 

AUD/USD Melemah, Pasar Nantikan Data Ketenagakerjaan

Secara garis besar, pelaku pasar sudah mengantisipasi hasil notulen RBA bulan ini. Namun, kekhawatiran yang masih tampak terhadap faktor internal maupun eksternal membuat pasar tak terlalu bersemangat memborong Dolar Australia. Pada saat berita ditulis, pair AUD/USD berada di kisaran 0.6866, melemah 0.27 persen dari harga Open harian.

Notulen Pertemuan RBA Suram, AUD/USD

Meski Notulen RBA bisa dikatakan suram, sentimen damai dagang AS-China mampu menopang pergerakan Dolar Australia yang diuntungkan karena statusnya sebagai mata uang komoditas. Hal inilah yang membuat pelemahan Dolar Australia versus Dolar AS cenderung terbatas pada sesi perdagangan Asia pagi ini.

Fokus pelaku pasar selanjutnya tertuju pada rilis data Pekerjaan Australia yang dijadwalkan meluncur pada hari Kamis (19/Desember). Apabila rilis Employment Change kembali berada di bawah ekspektasi, maka Dolar Australia diprediksi akan melemah lebih lanjut.

291336
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.