EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 21 jam lalu, #Saham AS

OPEC Berencana Tambah Produksi, Harga Minyak Justru Menguat

Penulis

OPEC akan menaikkan produksi minyak di bulan Mei sebagai langkah penyesuaian dengan prospek rebound ekonomi di bulan-bulan mendatang. Namun, kasus COVID di Eropa berpotensi menjadi hambatan.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia menguat cukup signifikan setelah pertemuan Organisasi Negara Eksportir Minyak bersama mitra (OPEC+) yang berlangsung selama dua hari. Harga minyak Brent menutup perdagangan hari sebelumnya dengan berada di kisaran $64.57 per barel atau menguat 2.27 persen secara harian, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $61.22 per barel atau menguat 2.95 persen. Untuk hari ini (02/April), pasar spot minyak mentah dan pasar ekuitas ditutup dalam rangka hari libur Paskah.

OPEC Berencana Tambah Output, Harga

 

Prospek Permintaan Masih Dipertanyakan, OPEC+ Tetap Naikkan Produksi Minyak

Dalam pertemuan terbarunya, OPEC+ sepakan untuk meningkatkan produksi minyak per bulan Mei mendatang. Dalam rapat yang digelar secara virtual dan dihadiri oleh 23 negara anggota itu, diputuskan bahwa produksi minyak akan naik sebanyak 350,000 barel per hari (bph) pada bulan Mei dan Juni, lalu akan naik lagi sebanyak 400,000 bph di bulan Juli.

Langkah menaikkan produksi minyak ini diambil dengan mempertimbangkan prospek pemulihan ekonomi yang terus meningkat di bulan-bulan mendatang. OPEC+ merasa perlu melakukan penyesuaian terhadap outlook tersebut dengan menggenjot produksi harian minyak.

Apabila perekonomian global rebound di waktu mendatang atau sesuai dengan skenario yang diharapkan OPEC, maka tidak tertutup kemungkinan bagi harga minyak untuk menguat lebih jauh. Kepala analis komoditas Goldman Sachs, Jeff Currie, memperkirakan bahwa Brent akan mencapai $80 per barel pada kuartal ketiga. Meski demikian, Currie mengakui proyeksi harga setinggi itu sering kali menyebabkan crash.

Disamping itu, sebagian analis masih skeptis karena outlook permintaan minyak mentah masih dibayangi pandemi gelombang ketiga di kawasan Eropa.

Secara garis besar, prospek pergerakan harga minyak ke depan akan sangat bergantung pada proses vaksinasi yang dilakukan secara global di banyak negara. Vaksinasi secara massal diperlukan untuk setidaknya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas normal seperti kondisi pra-pandemi.

Download Seputarforex App

295489
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.