Advertisement

iklan

Hacker FTX telah mengirimkan lebih dari $17.1 juta dalam bentuk ETH dalam 24 jam terakhir, 4 jam lalu, #Kripto Fundamental   |   EUR/USD tetap stabil dalam kisaran di atas level pertengahan 1.0500, dengan peluang kenaikan yang tampaknya terbatas, 5 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD terus naik mendekati level 1.3580, investor masih memperhatikan data PMI AS dan Kanada, 8 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD kesulitan untuk mendapatkan momentum yang signifikan dan tetap dalam kisaran yang sempit, 9 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) menargetkan peningkatan produksi emas menjadi 140,000 troy ounce sepanjang 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) berkomitmen untuk memenuhi persyaratan free float atau kepemilikan saham publik minimal 7.5%, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menargetkan produksi emas 529.000 troy ons sepanjang tahun 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menetapkan harga pelaksanaan IPO Rp780 per saham dan akan ditawarkan pada 3 – 5 Oktober 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia
Selengkapnya

OPEC Siap Pangkas Produksi, Harga Minyak Menguat

Penulis

Harga minyak rebound karena OPEC menyatakan siap melakukan intervensi untuk meredam kejatuhan harga minyak. Harga minyak juga masih ditopang oleh krisis energi Eropa.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Selasa (23/Agustus) setelah Arab Saudi mengutarakan bahwa OPEC dapat memangkas output apabila terjadi penurunan harga minyak lebih lanjut. Saat ini, minyak Brent bergerak pada kisaran $98.23 per barel atau menguat 0.33 persen, sedangkan minyak WTI naik 0.50 persen di $91.71 per barel.

Secara teknikal, harga minyak Brent berpotensi membuka jalur penguatan dua hari berturut-turut setelah sempat terperosok hingga $92.40-an pada sesi New York tadi malam.

Prospek Pemangkasan produksi OPEC Mencuat, Harga Minyak Menguat

Penurunan harga minyak lebih dari 20 persen dalam dua bulan terakhir membuat OPEC cemas, terlebih setelah Uni Eropa dikabarkan tengah melobi Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Potensi minyak Iran membanjiri pasar dunia mendorong OPEC untuk membuka peluang pemangkasan produksi agar harga minyak tidak jatuh lebih lanjut.

Dilansir dari kantor berita Saudi, Menteri Energi Pangeran Abdul Aziz bin Salman mengatakan bahwa OPEC+ mempunyai sarana dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan, termasuk penurunan harga minyak yang terjadi akhir-akhir ini.

 

Ditopang Krisis Energi dan Ketegangan AS-Iran

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh krisis energi Eropa yang semakin mengkhawatirkan karena kerusakan jaringan pipa minyak dari Kazakhstan melalui Rusia. Hal ini menambah kepanikan negara-negara Uni Eropa yang sedang menghadapi krisis energi jelang berakhirnya musim panas tahun ini.

Di samping itu, upaya Uni Eropa menjadi pihak penengah AS-Iran dalam kesepakatan nuklir 2015 tampaknya kembali menemui jalan terjal. Pasalnya, Iran dalam laporan terbaru justru menuding Amerika Serikat sengaja menunda upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. Namun, tudingan Tehran itu dibantah oleh AS yang mengatakan progres kesepakatan saat ini sudah semakin maju dibandingkan dua minggu lalu.

Download Seputarforex App

298121
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.