EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,326.50/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 8 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 8 jam lalu, #Saham AS

Outlook Franc Swiss Suram Karena Pemulihan Zona Euro

Penulis

Proyeksi Franc Swiss tetap pesimistis karena pemulihan proyeksi ekonomi negeri jirannya, Zona Euro, serta keinginan SNB mendepresiasi mata uangnya sendiri.

Kemarin, Dolar AS sempat tergelincir cukup dalam terhadap Franc Swiss sehubungan dengan kekhawatiran mengenai prospek pemangkasan suku bunga Amerika Serikat. Namun, USD/CHF kembali menguat sekitar 0.1 persen ke level 1.020-an pada awal sesi Eropa hari ini (2/Mei), setelah bank sentral AS menyampaikan keengganannya untuk memangkas suku bunga.

Di sisi lain, penilaian pasar mengenai Franc Swiss tetap pesimistis karena pemulihan proyeksi ekonomi negeri jirannya, Zona Euro, serta dovish-nya arah kebijakan bank sentral Swiss. Pasangan mata uang EUR/CHF juga mempertahankan reli-nya pada kisaran 1.1419.

EURCHF Daily

Sejumlah faktor cenderung menekan Franc Swiss versus mata uang mayor lainnya sejak akhir bulan lalu. Pertama, bank sentral Swiss (Swiss National Bank/SNB) tak merasa perlu untuk mengubah suku bunga. Kedua, ekspektasi pasar mengenai pertumbuhan global telah membaik, sehingga mengurangi kebutuhan investor terhadap aset Safe Haven.

"Minat risiko yang tinggi tak membantu bagi sejumlah Safe Haven tradisional seperti Franc Swiss," ungkap Mark Haefele dari UBS Wealth Management, kepada Bloomberg. Lanjutnya, "Kami memperkirakan kelemahan dalam Franc Swiss versus Euro akan berlanjut hingga beberapa bulan mendatang, karena Swiss National Bank menunggu bank sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga."

Andreas Steno Larsen dari Nordea Bank ABP mengamini pendapat tersebut. Menurutnya, stabilisasi momentum pertumbuhan Zona Euro akan memangkas kebutuhan pasar terhadap Franc. Apalagi, SNB memiliki kepentingan untuk menjaga nilai tukar EUR/CHF tetap rendah, meski tanpa patokan (pegging) yang eksplisit.

"Masuk akal bagi partisipan pasar untuk meningkatkan pertaruhan posisi short bagi Franc pada level di atas 1.10, karena SNB tampaknya sangat bersemangat untuk melindungi EUR/CHF agar jangan sampai jatuh ke bawah level itu," ujar Larsen. Bahkan, ia menilai kalau pasangan mata uang tersebut bisa mencapai 1.16 dalam kurun waktu 3-6 bulan ke depan.

SNB telah mempertahankan suku bunga -0.75 persen sejak tahun 2015. Itu merupakan tingkat suku bunga terendah dibandingkan kebijakan bank sentral mayor lainnya. Namun, pekan lalu, Presiden SNB Thomas Jordan menyatakan bahwa mereka tak punya rencana untuk mengeliminasi kebijakan suku bunga negatif, karena dapat mengakibatkan nilai tukarnya menanjak lebih tinggi.

288358
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.