EUR/USD 1.066   |   USD/JPY 154.790   |   GBP/USD 1.235   |   AUD/USD 0.646   |   Gold 2,305.51/oz   |   Silver 26.89/oz   |   Wall Street 38,239.98   |   Nasdaq 15,451.31   |   IDX 7,123.78   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) pada kuartal I/2024 meraup pendapatan senilai $73.82 juta, menyusut 15.96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) hari ini, guna memberikan keputusan pembagian dividen serta pengangkatan direksi baru, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Waskita Karya (WSKT) kembali memenangkan gugatan permohonan PKPU yang dilayangkan kedua kalinya oleh emiten keluarga Jusuf Kalla, Bukaka (BUKK), 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) melesat 20% seiring rencana perseroan melakukan kuasi reorganisasi untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham, 4 jam lalu, #Saham Indonesia

Output Industri Jepang Amblas, Yen Melemah Versus Dolar

Penulis

Kemerosotan permintaan dari pasar domestik dan luar negeri memaksa banyak pabrik Jepang menurunkan produksinya. USD/JPY cenderung menguat.

Seputarforex - Menurut laporan terbaru dari Kementerian Keuangan Jepang pada hari Selasa (30/Juni), Produksi Industri bulan Mei kembali turun tajam. Output pabrik dalam basis tahunan anjlok hingga 25.9 persen. Angka ini jauh lebih buruk dari forecast ekonom yang memprediksi penurunan 11.3 persen, juga lebih rendah dari periode sebelumnya yang turun 15.0 persen.

Sementara dalam basis bulanan, output industri Jepang turun 8.4 persen, sedikit membaik ketimbang penurunan 9.8 persen pada bulan April, tetapi lebih buruk dari ekspektasi pasar untuk penurunan 5.6 persen saja. Kemerosotan yang terjadi pada produksi industri dipicu oleh menurunnya permintaan barang dari pasar domestik maupun luar negeri.

Output Industri Jepang

Pandemi COVID-19 berdampak luas terhadap perekonomian Jepang dan menghantam hampir semua sektor, tidak terkecuali sektor tenaga kerja. Data lain yang dirilis Kementerian Keuangan mengungkapkan tingkat pengangguran Jepang naik dari 2.6 persen menjadi 2.9 persen di bulan Mei. Kenaikan 0.3 persen ini tergolong cukup besar untuk negara seperti Jepang, sekaligus melampaui proyeksi analis sebesar 2.8 persen.

Data produksi industri dan tingkat pengangguran yang mengecewakan seolah melengkapi derita kondisi fundamental Jepang karena dampak pandemi dalam beberapa bulan terakhir. Negera ini diprediksi akan memperpanjang masa resesi pada kuartal kedua tahun ini. Bahkan, mayoritas ekonom sepakat jika ekonomi Jepang sedang menuju resesi terburuk sejak masa perang.

 

Risk Appetite Lemahkan Yen

Rilis data ekonomi Jepang pagi ini sedikit banyak turut menekan pergerakan mata uang Yen terhadap Dolar AS. Pada saat berita ini ditulis, pair USD/JPY berada di kisaran 107.70, menguat 0.12 persen dari harga Open harian. Disamping itu, Yen juga diketahui kompak melemah terhadap mata uang komoditas lainnya (AUD, CAD, dan NZD) karena semakin membaiknya minat risiko (risk appetite) pelaku pasar.

Output Industri Jepang Kian Amblas, Yen

Download Seputarforex App

293151
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.