EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,328.78/oz   |   Silver 27.40/oz   |   Wall Street 37,938.46   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 13 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 13 jam lalu, #Saham AS

Output Industri Jepang Stagnan Setelah Reli 5 Bulan

Penulis

Produksi industri Jepang di bulan November stagnan karena penurunan produksi otomotif di tengah lemahnya permintaan pasar luar negeri.

Seputarforex - Pada hari Senin (28/Desember), Biro Statistik Jepang mempublikasikan data Industrial Production yang stagnan (+0.0 persen) di bulan November. Stagnasi ini menghentikan reli pertumbuhan lima bulan beruntun dan berada di bawah ekspektasi ekonom yang memprediksi kenaikan 1.2 persen.

Output Industri Jepang Stagnan Setelah

Produksi otomotif mengalami penurunan, sementara produksi permesinan tumbuh secara solid. Secara keseluruhan, produksi industri yang stagnan di bulan November menggarisbawahi rapuhnya kondisi perekonomian karena pemulihan ekonomi global berjalan lebih lambat di tengah kebangkitan virus Corona.

Meski tengah tertekan, muncul secercah harapan terhadap prospek produksi industri Jepang untuk bulan-bulan mendatang. Pasalnya, survei yang dilakukan oleh Kementerian Ekonomi dan Perdagangan Jepang terhadap sekelompok produsen utama mengungkapkan bahwa perkiraan output akan rebound tajam hingga 7.1 persen pada bulan Januari 2021, setelah turun tipis 1.1 persen di bulan Desember.

Namun di tengah optimisme tersebut, beberapa analis mengkhawatirkan lonjakan infeksi virus Corona baru asal Inggris yang telah memasuki Jepang dan sejumlah negara di Asia. Wabah virus jenis baru yang dinilai lebih mudah menyebar ini berisiko kembali menurunkan permintaan ekspor dan pengeluaran konsumen, sehingga berpotensi menjadi hambatan terbesar bagi perekonomian Jepang untuk pulih.

 

USD/JPY Tertahan Di Level Rendah

Rilis data output indsutri Jepang tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen versus Dolar AS pagi ini. Pada saat berita ini diturunkan, pair USD/JPY berada di kisaran 103.58, tidak banyak bergerak dari area rendah yang sudah dihuni sejak pekan lalu. Secara garis besar, pergerakan USD/JPY masih dipengaruhi oleh sentimen stimulus AS dan kebangkitan virus Corona varian baru yang dilaporkan telah menyebar ke berbagai negara.

USDJPY di level rendah

Download Seputarforex App

294874
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.