EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.75/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 3 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 3 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 10 jam lalu, #Saham Indonesia

Pagi Ini, Minyak Mentah AS Semakin Terpuruk Mencapai Level 41

Penulis

Laporan resmi cadangan minyak dari pemerintah AS yang meningkat melebihi ekspektasi pasar, menggulung harga menuju level terendah dua setengah bulan. Hari ini (13/11), harga minyak mentah AS kembali terpuruk pada kisaran 41 Dolar AS per barel.

Laporan resmi cadangan minyak dari pemerintah AS yang meningkat melebihi ekspektasi pasar, menggulung harga menuju level terendah dua setengah bulan. Hari ini (13/11), harga minyak mentah AS kembali terpuruk pada kisaran 41 Dolar AS per barel.

Minyak

Minyak berjangka merosot hampir 3 persen setelah persediaan minyak Amerika Serikat dilaporkan meningkat selama tujuh pekan berturut-turut. Menurut laporan EIA (Energy Information Administration), cadangan minyak AS meningkat 4.2 juta barel lebih besar dari prediksi analis Reuters yang hanya 1 juta barel. "Laporan tersebut menyoroti melimpahnya pasokan di AS dan juga pasar global," kata Chris Jarvis, analis Caprock Risk Management mengomentari data cadangan minyak AS yang dirilis semalam tadi.

West Texas Intermediate (WTI) terperosok 2.9 persen lebih rendah menjadi USD 41.70, sementara minyak Brent juga ikut menyusut 2.7 persen pada 44.57 Dolar AS per barel. Kontrak berjangka minyak telah mencatatkan penurunan harga lebih dari 5 Dolar AS per barel selama tujuh sesi terakhir. Hal ini juga diamini oleh ANZ dengan pernyataannya bahwa, "Harga minyak telah anjlok pada level terendahnya selama lebih dari dua bulan setelah cadangan minyak AS menanjak dalam tujuh pekan."

Rendahnya Harga Telah Memukul Industri Minyak

Kemarin (12/11), perusahaan minyak milik pemerintah Brazil, Petrobras melaporkan kerugian 3.76 miliar Reais atau sekitar USD 1.01 miliar pada kuartal ketiga tahun ini akibat rendahnya harga minyak. Lemahnya mata uang Brazil terhadap Dolar AS dan resesi terburuk di negara tersebut dalam beberapa dekade telah menyurutkan pendapatan. Harga minyak yang saat ini sedang rendah juga telah menyebabkan ribuan pemutusan kerja dalam sektor energi di AS.

253394
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.


Rasyid
Bursa Amerika Serikat sedang melemahi di akhir bulan Oktober, dan mengurangi kenaikan bulanan terkuat sejak 2011, pasokan minyak ini sama seperti lakban karet yang selalu mulur.