iklan |
iklan |
Seputarforex - Dolar AS stabil meskipun tidak melanjutkan kenaikan di sesi perdagangan Jumat (13/November) dini hari ini. Para investor masih mengawasi perkembangan vaksin COVID-19 yang mustahil dapat didistribusikan dalam waktu dekat. Dengan Amerika Serikat dan Eropa yang masih disibukkan oleh kenaikan infeksi virus Corona, pasar kemungkinan akan menghadapi akhir tahun yang suram.
Indeks Dolar AS diperdagangkan di kisaran 93.00 saat berita ini ditulis. Sementara itu, EUR/USD naik 0.24 persen ke 1.1805, menghapus penurunan yang terbentuk kemarin. "Euro sedang berusaha menemukan pijakan kembali setelah badai aktivitas pasca kabar vaksin di awal pekan, dan setelah pemilu presiden," kata analis RaboBank Jane Foley.
Pidato Ketua The Fed di forum ECB serta serangkaian data ekonomi AS yang dirilis kemarin malam tak menambahkan energi bagi Dolar AS. Klaim Pengangguran mingguan yang berkurang dari 757,000 menjadi 709,000 disambut dengan reaksi dingin. Padahal, perolehan tersebut juga lebih baik daripada ekspektasi penurunan klaim ke 735,000.
Sementara itu, CPI AS dilaporkan menurun karena pukulan kasus infeksi virus babak kedua di sejumlah negara bagian. Inflasi konsumen AS nol alias tidak tumbuh, begitu juga dengan Core CPI AS yang tidak memperhitungkan harga makanan dan bahan bakar. Dalam basis tahunan, inflasi AS tercatat turun dari 1.4 persen menjadi 1.2 persen.
Menurut Marc Chandler dari Bannockburn Global Forex, sentimen pasar modal hari ini kalem meski masih banyak ketidakpastian yang mengintai. Harga tidak memetakan arah baru, tetapi kegelisahan tetap muncul dari prospek pandemi virus Corona, kebijakan suku bunga bank sentral di masa depan, dan transisi dari pemilihan presiden AS pekan lalu.
Chandler mengatakan, muncul pertanyaan di tengah kemungkinan pergeseran pandangan tentang peran dolar AS; apakah sebagai aset berlindung yang aman (safe haven) atau sebagai "tiket" untuk memperoleh keuntungan dari penguatan ekonomi global.