Advertisement

iklan

Anggota Kongres AS meminta penggantian Ketua SEC, Gary Gensler, dengan alasan penyalahgunaan kekuasaan dan promosi agenda politik yang kontroversial, 1 hari, #Kripto Fundamental   |   Kondisi jenuh jual berpotensi memicu koreksi XAU/USD, 1 hari, #Emas Teknikal   |   USD/CHF bertahan di dekat puncak beberapa bulan, di atas level 0.9200 berkat penguatan USD, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Menurut analisa UOB, pergerakan EUR/USD selanjutnya adalah di level 1.0430, 1 hari, #Forex Teknikal   |   Emiten rumah sakit, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) menargetkan pendapatan usaha perseroan tumbuh 30% pada 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Kepala Eksekutif Meta Platforms (NASDAQ: META), Mark Zuckerberg, meluncurkan produk AI baru untuk konsumen pada hari Rabu, 1 hari, #Saham AS   |   Komisi Perdagangan Federal AS mengajukan gugatan antimonopoli terhadap Amazon.com (NASDAQ: AMZN) dan meminta pengadilan untuk mempertimbangkan memaksa peritel online tersebut menjual asetnya, 1 hari, #Saham AS   |   Saham C3.ai (NYSE: AI) Inc. mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.34% menjadi $24.42 pada hari Rabu, mengakhiri penurunan beruntun selama lima hari, 1 hari, #Saham AS
Selengkapnya

Pasar Nantikan The Fed, Harga Minyak Bergerak Tipis

Penulis

Harga minyak bergerak dalam rentang sempit lantaran investor tengah menanti pengumuman kebijakan The Fed. Selain itu, data ekonomi China tampak melambat.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak mentah bergerak terbatas pada perdagangan hari Selasa (02/Mei). Pelaku pasar tengah menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed minggu ini sebagai katalis. Pada saat berita ini ditulis, harga minyak Brent berada pada kisaran $79.27 per barel, sementara harga minyak WTI bergerak di $75.58 per barel.

Harga Minyak Bergerak Tipis

Berdasarkan FedWatch Market, The Fed hampir pasti menaikkan suku bunga rate hike 25 bps pada pertemuan pekan ini. Namun, pasar minyak tidak ingin berspekulasi terlalu jauh atas ekspektasi tersebut dan memilih wait-and-see. Inilah yang membuat volatilitas harga cenderung menurun.

Fokus pasar saat ini tidak hanya tertuju pada tingkat suku bunga The Fed, tetapi juga pada sinyal berakhirnya siklus pengetatan moneter bank sentral AS tersebut. Pasalnya, inflasi inti terbaru mengindikasikan bahwa tekanan harga konsumen masih sulit dijinakkan. Di saat yang sama, krisis perbankan dan risiko resesi juga berpotensi membebani pertimbangan The Fed untuk melanjutkan kebijakan ketat.

 

Ekonomi China Mengkhawatirkan, Minyak Masih Didukung 2 Faktor Lain

Terlepas dari kewaspadaan pasar terhadap kebijakan The Fed, harga minyak juga tertekan oleh rilis data aktivitas bisnis China yang lebih lambat dari ekspektasi. Padahal, sektor manufaktur China selama ini berkontribusi besar bagi perekonomian dan berhubungan langsung dengan sisi permintaan minyak.

Dengan laju pemulihan ekonomi China yang mulai kehabisan tenaga di kuartal kedua tahun ini, pasar semakin mengkhawatirkan prospek permintaan minyak ke depan. Sejumlah investor [un menyesuaikan kontrak minyak mereka dan berimbas pada penurunan harga.

Kendati ditekan oleh sejumlah faktor, pelemahan harga minyak kemungkinan akan teredam oleh pengurangan produksi OPEC+ sebesar 1.6 juta bph yang mulai berlaku di awal bulan Mei. Lalu konsumsi minyak AS yang meningkat menjelang liburan musim panas juga akan menopang harga minyak dalam jangka pendek.

Download Seputarforex App

299333
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.