Perekonomian Australia dilaporkan menambah 121,000 lapangan kerja pada bulan Agustus lalu. Laporan dari Biro Statistik Australia (ABS) tersebut menunjukkan bahwa perolehan pada bulan Agustus meroket jauh daripada ekspektasi Reuters yang memperkirakan kenaikan hanya akan mencapai 12,000 pekerjaan.
Penambahan tersebut terdiri dari 14,300 pekerjaan full-time dan 106,700 pekerjaan paruh waktu. Alhasil, menggilanya peningkatan jumlah pekerjaan tersebut menekan tingkat pengangguran hingga mencapai 6.1 persen setelah sempat mencapai level tertinggi yaitu di 6.4 persen pada bulan Juli. Ekspektasi penurunan tingkat pengangguran hingga 6.3 persen pun terpatahkan.
Respon Aussie
Menyusul laporan tersebut, Dolar Australia mendapatkan perolehan hingga lebih dari setengah sen terhadap Dolar AS dengan naik setinggi $0.9216 setelah menyentuh level rendah lima bulan di $0.9113 di sesi sebelumnya. Terhadap Dolar NZ, Aussie naik hingga 1.1222 dari 1.1150. Pagi tadi, RBNZ pun baru mengumumkan tingkat suku bunganya untuk bulan ini dan mengharapkan depresiasi Dolar NZ seiring dengan kebijakan moneter AS yang makin mendekati normalisasi.
Selain itu, tingkat partisipasi, yaitu tingkat kesiapan bekerja di Australia pun mengalami kenaikan dari 64.8 bulan Juli menjadi 65.2 bulan Agustus.
Pertimbangan RBA
Data-data ketenagakerjaan yang lebih tinggi daripada ekspektasi tersebut dapat menjadi bahan perdebatan apakah Bank Sentral Australia (RBA) mengurungkan rencananya untuk melakukan pemotongan suku bunganya. Seperti yang telah diketahui, penyeimbangan kembali perekonomian Australia terkendala oleh masalah dalam sektor pertambangan. Pemotongan anggaran pemerintah pun makin memperparah kepercayaan konsumen negeri Kangguru ini. Sehingga, apiknya data ketenagakerjaan yang berkombinasi dengan positifnya data GDP Australia di kuartal kedua diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi kebijakan moneter RBA selanjutnya.