EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.280   |   GBP/USD 1.245   |   AUD/USD 0.644   |   Gold 2,368.46/oz   |   Silver 28.45/oz   |   Wall Street 37,753.31   |   Nasdaq 15,683.37   |   IDX 7,149.97   |   Bitcoin 61,276.69   |   Ethereum 2,984.73   |   Litecoin 80.17   |   PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat peningkatan trafik penggunaan data sebesar 16% sepanjang masa libur Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham-saham di Wall Street AS ditutup lebih rendah pada hari Rabu karena harga minyak mentah anjlok dan investor mempertimbangkan komentar The Fed, 2 jam lalu, #Saham AS   |   RUPST emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) akan dilaksanakan pada 15 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Perusahaan pemasaran digital Ibotta yang didukung oleh Walmart, kemungkinan akan mengumpulkan dana sebesar $577.3 juta dengan valuasi $2.67 miliar, setelah menetapkan harga penawaran saham perdananya pada hari Rabu, 2 jam lalu, #Saham Indonesia

Pengiriman Barang Turun, Core Durable Goods Orders AS Merosot

Penulis

Angka Core Durable Goods Orders merosot di bulan Mei 2018 dan mengecewakan ekspektasi pasar, karena adanya penurunan pengiriman barang sebesar -0.1 persen.

Core Durable Goods Orders AS merosot di bulan Mei, melanjutkan pelemahan yang terjadi di periode sebelumnya. Yang mengejutkan, hasil mengecewakan itu terjadi menyusul revisi naik data bulan April. Penurunan pengiriman barang inti dituding menjadi penyebab utama anjloknya Core Durable Goods Orders ke level minus.

 

Core Durable Goods Orders AS merosot

 

Departemen Perdagangan AS pada hari Rabu (27/Juni) mempublikasikan data pesanan barang inti (Core Durable Goods) bulan Mei, yang turun ke poin -0.3 persen setelah berada dalam tren naik selama tiga bulan beruntun sebelumnya. Hasil ini tentu saja cukup mengecewakan, terlebih karena konsensus pasar sebelumnya telah memprediksi rilis di kisaran 0.5 persen. Data bulan April juga direvisi naik dari 0.9 persen menjadi 1.9 persen.

Sementara itu, Durable Goods Orders umum (pesanan barang tahan lama) membaik ke level -0.6 persen di bulan Mei, dari penurunan tajam di periode sebelumnya yang mencapai -1.6 persen. Rilis data itu terngkum positif, karena masih lebih baik dibandingkan ekspektasi ekonom yang memperkirakan pencapaian di -0.9 persen.

 

Pengiriman Barang Inti Turun Drastis Dari Bulan Sebelumnya

Data Core Durable Goods Orders AS yang cukup mengecewakan disebabkan oleh penurunan pengiriman barang inti, yang merosot -0.1 persen di bulan Mei, setelah naik 1.0 persen di bulan April. Perlu diketahui bahwa pengiriman barang inti sering digunakan dalam perhitungan belanja modal pada pengukuran GDP AS.

Sepanjang bulan lalu, pesanan untuk peralatan listrik dan komponen juga merosot sebesar -1.5 persen, menjadi penurunan terbesar dalam enam bulan terakhir. Selain itu, penurunan terjadi pula pada pesanan komputer dan barang elektronik (-0.1 persen), logam untuk fabrikasi (-0.1 persen), logam primer, dan kendaraan bermotor (-4.2 persen) yang mencatatkan penurunan paling tajam sejak Januari 2015.

 

Ada Celah Positif Dari Revisi Data Bulan April

Meski mengalami penurunan bulan lalu, adanya revisi naik untuk Core Durable Goods Orders bulan April memercikkan harapan, karena bisa menunjukkan pertumbuhan moderat dalam belanja bisnis selama kuartal kedua 2018. Secara keseluruhan, belanja bisnis Negeri Paman Sam memang terus membaik karena mendapat dukungan dari paket pemotongan pajak senilai 1.5 Triliun dolar. Kebijakan pemerintahan Presiden Trump ini mulai berlaku pada bulan Januari lalu. Namun demikian, muncul kekhawatiran bahwa meningkatnya tensi ketegangan antara AS dan negara mitra dagang seperti China bakal berpengaruh terhadap kondisi bisnis dan investasi, yang berdampak luas pada belanja modal.

284149
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.