Perdana Menteri Jepang: Kami Sukses Perangi Deflasi

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan bahwa negara yang dipimpinnya sedang dalam perjalanan untuk memenangi pertarungan melawan deflsi, suatu kondisi ekonomi dimana kemerosotan harga barang terjadi di Jepang selama satu dekade sehingga berdampak pada kelesuan ekonomi.


"Pada musim semi tahun ini, upah buruh akan dinaikkan, dan dengan tingginya upah buruh tersebut diharapkan dapat berdampak pada tingginya konsumsi." tutur Abe dalam pertemuan petinggi-petinggi bisnis dunia di Davos, Swiss pada hari Rabu kemarin. Abe menambahkan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah masa senja, melainkan sebuah fajar baru yang akhirnya datang menyibak kelamnya malam perekonomian Jepang.

Abe juga menyatakan bahwa dirinya akan menganggap bahwa masalah yang melanda perekonomian Jepang layaknya masalah pribadinya sehingga dirinya akan terus bertindak cepat dan berupaya keras untuk menyingkirkan halangan-halangan yang melintang demi mengembalikan daya saing negara dan menggandakan investasi dalam negeri hingga tahun 2020.

Seperti yang telah diketahui, strategi ekonomi yang dirancang oleh Abe, yang dijuluki "Abenomics" memasukkan komitmen anggaran baru dan kebijakan pelonggaran moneter yang agresif dalam program kerjanya. Progres akan reformasi struktural untuk pemulihan dan masalah bertanya hutang negara memang terbilang lambat, akan tetapi Abe mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan demi inovasi dan mengubah agar kecenderungan tradisi dominasi pria di Jepang dapat perlahan-lahan diminimalkan.

Abenomic memang terpantau ampuh dan memberi pengaruh yang cukup besar. Indeks acuan Tokyo saja melaju pesat mendekati angka 57% pada tahun 2013, perolehan yang paling tinggi dalam catatan 40 tahun. Lemahnya yen terhadap dolar pun akhirnya menolong para eksportir untuk meningkatkan performanya akibata harga-harga produk ekspor Jepang yang menjadi murah. BOJ kemarin pun merilis bahwa perekonomian Jepang tengah mengalami pemulihan yang cenderung moderat dan semakin mendekati target inflasi 2%.

Shinzo Abe menuai banyak dukungan akan kesuksesannya membawa Jepang ke arah yang lebih cerah. Namun meski demikian, Abe masih memiliki pekerjaan rumh yang cukup berat, yaitu menyelesaikan perseteruan yang telah turun-temurun dihadapi, yaitu konflik dengan Cina.