EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 151.320   |   GBP/USD 1.263   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,233.48/oz   |   Silver 25.10/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 70,744.95   |   Ethereum 3,561.29   |   Litecoin 94.22   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 1 hari, #Saham Indonesia

Permintaan Menyusut, Ekspor Jepang Bulan November Kembali Turun

Penulis

Melemahnya permintaan dari luar negeri terutama AS dan China, berdampak buruk terhadap ekspor Jepang di bulan November 2019.

Pada hari Rabu (18/Desember), Departemen Statistik Jepang mempublikasikan data ekspor untuk bulan November yang turun sebesar 7.9 persen dalam basis tahunan. Penurunan ini setidaknya masih lebih baik ketimbang forecast ekonom yang memprediksi kemerosotan sebesar 8.6 persen, dan penyusutan bulan Oktober yang mencapai 9.2 persen.

Permintaan Menyusut, Ekspor Jepang

Rilis data ekspor Jepang hari ini sekaligus menorehkan rekor penurunan selama 12 bulan berturut-turut. Trend negatif dipicu oleh lemahnya permintaan dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat dan China yang notabene mitra dagang utama Jepang. Ini merupakan dampak perang dagang yang belum juga usai.

"Ekspor sangat lemah... (Namun) pemulihan tetap terjadi di bulan November, bahkan ketika kita melihat dari basis volume ekspor yang menunjukan ada sedikit perbaikan," kata Atsushi Takeda, Kepala Ekonom di Itochu Economic Research Institute.

Sementara itu, impor Jepang bulan lalu turun cukup drastis yakni sebesar 15.7 persen. Rilis data impor tersebut lebih buruk dari ekspektasi ekonom yang sebelumnya memprediksi pelemahan sebesar 12.8 persen saja. Dibandingkan data periode sebelumnya yang -14.8 persen, angka impor bulan ini juga lebih lemah.

 

USD/JPY Sedikit Melemah

Rilis data ekspor impor Jepang yang cukup mengecewakan hari ini tidak berdampak besar terhadap pergerakan Yen versus Dolar AS pada sesi Asia hari ini. Pair USD/JPY sedikit menurun dan diperdagangkan pada kisaran 109.43, melemah 0.03 persen dari harga Open harian. Secara garis besar, Yen berada dekat level terendah 6 bulan terhadap Dolar AS.

Permintaan Menyusut, Ekspor Jepang

Sedangkan versus Sterling, Yen mampu menguat signifikan akibat kepanikan pelaku pasar dalam menyikapi manuver yang dilakukan PM Johnson terkait Brexit. Hal ini terlihat dari pasangan mata uang GBP/JPY yang diperdagangkan di kisaran 143.61, melemah 0.05 persen dan melanjutkan penurunan drastis hari sebelumnya yang mencapai -1.62 persen.

291356
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.