Emas mencatatkan penurunan harga terbesar dalam satu hari, sebagai hasil dari reaksi pasar terhadap Bank Sentral AS yang membuka kemungkinan kenaikan suku bunga di bulan Desember. Seketika itu juga, emas tenggelam hampir 1 persen.
Dini hari tadi, Federal Reserve belum mengubah angka suku bunga AS setelah melalui serangkaian dua hari rapat. Langkah tersebut seperti yang sudah diprediksi oleh kebanyakan pelaku pasar. Namun dalam pernyataannya, the Fed nampak mengesampingkan permasalahan ekonomi global dan membuka kemungkinan untuk pengetatan kebijakan moneter pada pertemuan berikutnya di bulan Desember.
Spot emas terpuruk 0.9 persen menuju 1,156.00 Dolar AS per troy ons sesudah penyataan the Fed tersebut, menghapus kenaikan tajam harga emas menjelang pengumuman resmi dari the Fed semalam tadi. Meski begitu, saat berita ini ditulis, emas nampak mulai menguat lagi, diperdagangkan pada kisaran USD 1,162.05.
"Pernyataan FOMC hanya memberikan sedikit efek kejut, mengingat lemahnya data fundamental AS akhir-akhir ini, (walaupun) kembali membangkitkan kemungkinan naiknya suku bunga AS bulan Desember dan membalikkan perolehan emas sehari kemarin," komentar Tai Wong, direktur BMO Capital Market dilansir dari CNBC. Jika akhir tahun nanti Bank Sentral AS jadi menaikkan Fed Rate, hal ini merupakan yang pertama kali selama hampir satu dekade. Setelah bulan lalu mereka menunda kenaikan suku bunga, dengan dalih kekhawatiran akan kondisi ekonomi global.
