Bank sentral negara-negara kawasan euro berencana menantang kepala Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, pada hari Rabu ini atas apa yang mereka anggap sebagai gaya manajemen tertutup dan komunikasi yang tidak menentu dari Draghi, dan akan mendesak dia untuk bertindak lebih kolegial.
Satu hal yang paling memicu kemarahan para bankir tersebut adalah, Draghi secara efektif telah menetapkan target untuk meningkatkan neraca ECB, padahal pertemuan dewan pengambil kebijakan baru saja secara eksplisit setuju untuk tidak mengumumkan besaran target secara publik.
"Kejadian ini menciptakan ekspektasi (di pasar) yang (sebenarnya) ingin kami hindari," kata orang dalam ECB. "Sekarang segala sesuatu yang kita lakukan akan diukur terhadap target peningkatan neraca ECB dalam besartan per-triliun Euro ... Dia membuat masalah untuk kita sendiri di masa depan."
Kekecewaan Pada Draghi
Dalam beberapa bulan mendatang, ECB akan menghadapi persoalan yang paling krusial yakni apakah mereka akan melakukan pembelian obligasi pemerintah untuk memerangi penurunan inflasi dan stagnasi ekonomi ataukah ada opsi lain. Namun ketidakpuasan di antara gubernur-gubernur bank sentral yang memegang suara mayoritas di dewan tersebut dapat membatasi ruang Draghi untuk bertindak lebih berani.
Beberapa anggota berniat untuk menyampaikan permasalahan mereka pada Draghi dalam acara makan malam informal para gubernur bank sentral hari Rabu, sebelum pertemuan bulanan penentuan tingkat suku bunga diadakan pada Kamis.
Banyak orang di ECB menyambut baik informalitas Draghi ketika ia mengambil alih kepemimpinan dari Jean-Claude Trichet pada tahun 2011. Usahanya untuk membuat setiap rapat jadi lebih singkat, terdelegasi dan terolah dengan baik, diterima bagaikan menghirup udara segar.
Namun, keputusannya untuk melonggarkan kebijakan moneter dan menambah langkah-langkah yang tidak konvensional malah menjadi kontroversi. Orang dalam ECB mengatakan bahwa gubernur asal Italia tersebut telah bertindak semakin independen atau hanya melibatkan segelintir orang yang ia percaya saja, bahkan meminggirkan para kepala departemen penting.
"Mario bersikap tertutup ... dan kurang kolegial. Para gubernur bank sentral (negara-negara kawasan Euro) kadang-kadang merasa ditinggal dalam kegelapan,"kata salah seorang senior di ECB.
"Jean-Claude dulu lebih banyak berkonsultasi dan berkomunikasi,"sumber ECB lain menimpali. "Dia bekerja keras untuk membangun konsensus."
Gubernur bank sentral yang diwawancara Reuters untuk laporan ini, menolak untuk menyebutkan namanya karena khawatir dampaknya akan sangat sensitif di Pasar.
Perpecahan Dewan ECB
Menurut dua sumber yang diwawancarai Reuters, Draghi bahkan tak memberitahu enam orang anggota dewan eksekutif ECB terkait dua pengumuman kebijakan penting terakhir. Pertama, sisipan pidato Draghi di Jackson Hole bulan Agustus lalu, dimana ia menegaskan perkiraan penurunan inflasi di Zona Euro dan berjanji untuk mengatasinya. Kemudian pada sesi tanya jawab tanggal 4 September, ia juga mengatakan bahwa ECB bermaksud untuk memperluas neraca "hingga ke dimensi yang pernah dimiliki pada awal 2012" saat Krisis Zona Euro sedang kritis-kritisnya.
Kedua, perbedaan pendapat mengenai solusi inflasi. Hubungan antara Draghi, sebagai kepala ECB yang membawahi bank sentral di 18 negara, dengan kepala bank sentral Jerman, Jens Weidmann, sedang buruk-buruknya. Weidmann secara terbuka mengkritik kebijakan ECB dan menyampaikan pendapat berlawanan di pertemuan tahunan IMF yang lalu.
Bahkan Gubernur bank sentral Perancis, Christian Noyer, yang dikenal dekat dengan Draghi pun menentang rencananya untuk melakukan pembelian ABS. Jelas sekali bahwa telah terjadi perpecahan dalam dewan pimpinan ECB mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan untuk melawan inflasi.
