Advertisement

iklan

AUD/USD bullish menguji garis SMA 200, NFP AS masih ditunggu, 1 hari, #Forex Teknikal   |   IHSG dibuka menghijau pada level 7,144 pada perdagangan hari ini. Hingga akhir sesi I, penguatannya meningkat ke 7,165.54, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Michelle Gass akan gantikan Chip Bergh sebagai CEO Levi Strauss & Co. pada 29 Januari 2024 mendatang, 1 hari, #Saham AS   |   Blackstone Inc. (NYSE: BX) gandeng Digital Realty (NYSE: DLR) untuk bangun empat pusat data hyperscale baru, 1 hari, #Saham AS   |   Posisi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai emiten terbesar BEI tersalip oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) yang berhasil catat kapitalisasi pasar sampai Rp1,083 triliun, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Yen Jepang tetap kuat di tengah harapan Pivot BoJ, meski angka PDB lebih lemah, 1 hari, #Forex Fundamental   |   GBP/USD bertahan di bawah level 1.2600 jelang Data NFP AS, 1 hari, #Forex Teknikal   |   NZD/USD kehilangan momentum di bawah level 0.6170, mata tertuju pada Data NFP AS, 1 hari, #Forex Teknikal
Selengkapnya

Persediaan Minyak AS Turun, Harga Minyak Tak Bereaksi

Penulis

Persediaan minyak mentah AS turun seiring dengan meningkatnya permintaan di tengah pemulihan ekonomi global. Namun, harga minyak tidak menguat karena terhambat oleh rencana peningkatan output OPEC.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Harga minyak mentah bergerak stabil di area konsolidasi pada perdagangan hari Rabu (07/April), meski persediaan minyak mentah AS dilaporkan turun cukup signifikan. Harga minyak Brent berada di kisaran $63.13 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $59.29 per barel. Keduanya sama-sama tidak bergerak jauh dari level pembukaan harian.

Harga minyak stabil

Rilis data persediaan minyak mentah AS terbaru menunjukkan penurunan stok sebanyak 2.61 juta barel. Angka ini lebih besar ketimbang forecast penurunan sebanyak 1.32 juta barel, dan semakin merosot dari rilis periode sebelumnya yang sebesar 3.91 juta barel.

Kemerosotan persediaan minyak mentah AS mengindikasikan permintaan pasar telah meningkat. Itu artinya, aktivitas perekonomian mulai berangsur kembali normal. Hal ini turut dikonfirmasi oleh IMF, yang baru-baru ini telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2021 menjadi 6.0 persen. Angka tersebut naik dari proyeksi sebelumnya di 5.5 persen. IMF meningkatkan proyeksi pertumbuhan karena kemajuan yang dianggap memuaskan dalam proses vaksinasi di banyak negara.

Optimisme ini semestinya bisa menjadi katalis positif bagi harga minyak. Namun, minyak justru tidak banyak bereaksi karena kebijakan OPEC terkait output minyak di bulan Mei mendatang. Prospek peningkatan pasokan membuat pergerakan harga minyak tertahan, tapi tidak melemah karena masih ditopang oleh prospek pemulihan ekonomi global.

Sebagai informasi, beberapa analis sebelumnya memperkirakan bahwa harga minyak akan stabil di kisaran $60 per barel hingga akhir tahun. Estimasi tersebut didasarkan pada outlook pemulihan bertahap dari dampak pandemi. Akan tetapi, pergerakan harga minyak ke depan faktanya juga bergantung pada kebijakan produksi OPEC dan sisi permintaan minyak secara global. Peningkatan output minyak negara-negara anggota OPEC secara berkelanjutan dapat menekan harga minyak sekalipun pemulihan ekonomi global berakselerasi dengan cepat.

Download Seputarforex App

295514
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.