EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 30 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 31 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Pesanan Mesin Jepang Jeblok Untuk Pertama Kali Dalam 3 Bulan

Penulis

Pesanan mesin inti Jepang merosot akibat kendala pasokan dan lesunya permintaan di tengah lonjakan inflasi produsen. USD/JPY pun terus melaju.

Seputarforex - Pada hari Senin (11/Juli), kantor Kabinet Jepang merilis data Pesanan Mesin Inti (Core Machinery Orders) yang merosot 5.6 persen secara bulanan (Month-over-Month) pada bulan Mei. Angka ini lebih buruk ketimbang forecast penurunan 5.5 persen, sekaligus menjadi pelemahan pertama dalam 3 bulan terakhir. Padahal, data bulan sebelumnya sempat melonjak 10.8 persen.

Pesanan Mesin Jepang

Dalam basis tahunan (Year-over Year), data pesanan mesin Jepang masih mencatatkan kenaikan 7.4 persen, lebih tinggi dari konsensus 5.8 persen. Meskipun begitu, perolehannya juga menyusut dibandingkan lonjakan 19 persen pada periode sebelumnya.

Pesanan mesin inti dari produsen merosot 9.8 persen, sementara pesanan dari non-manufaktur turun 4.1 persen. Lesunya pesanan dari sub-sektor transportasi dan pengiriman menjadi katalis penurunan.

Ekspektasi pengeluaran bisnis Jepang dikhawatirkan meredup sehubungan dengan data pesanan mesin pagi ini. Pasalnya, laporan tersebut selama ini digunakan sebagai indikator awal untuk mengukur belanja modal sektor bisnis dan investasi Jepang dalam enam hingga sembilan bulan ke depan. Belanja bisnis sendiri termasuk salah satu komponen penting dalam perhitungan GDP.

Selain lesunya permintaan, pesanan mesin merosot drastis karena sebagian besar perusahaan Jepang saat ini sedang menahan belanja modal. Kendala teknis seperti masalah suku cadang dan pasokan bahan baku produksi industri menjadi isu yang melatarbelakangi. Disamping itu, harga energi yang masih tinggi ikut memperburuk situasi karena mendongkrak inflasi di tingkat produsen.

"Sementara sektor bisnis Jepang sebelumnya menginginkan untuk melakukan investasi, belanja modal mereka tidak ada peningkatan jika mengacu pada data GDP. Kondisi ini terjadi karena kendala pasokan. Pabrik melaporkan komponen semi-konduktor chip yang mereka pesanan belum tiba saat mereka ingin meningkatkan produksi," kata Takumi Tsunoda, ekonom senior Shinkin Central Bank Research Institute.

 

Reli USD/JPY Tidak Terbendung

Data pesanan mesin Jepang yang terbilang mengecewakan pagi ini semakin membebani pergerakan mata uang Yen melawan Dolar AS. Pada saat berita ini diturunkan, pair USD/JPY bergerak pada kisaran 137.03 atau menguat 0.73 persen secara harian.

USDJPY

Download Seputarforex App

297929
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.