EUR/USD 1.067   |   USD/JPY 154.850   |   GBP/USD 1.237   |   AUD/USD 0.645   |   Gold 2,327.43/oz   |   Silver 27.33/oz   |   Wall Street 38,503.69   |   Nasdaq 15,696.64   |   IDX 7,147.08   |   Bitcoin 66,837.68   |   Ethereum 3,201.65   |   Litecoin 85.47   |   Dow Jones Industrial Average naik 0.69% menjadi 38,503. Indeks S&P 500 naik 1.20% menjadi 5,070. Nasdaq Composite naik 1.59% menjadi 15,696, 3 jam lalu, #Saham AS   |   PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membukukan kenaikan laba bersih, mengantongi pendapatan senilai $311.01 juta hingga Maret 2024, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) mencetak pendapatan sebesar Rp994.15 miliar dengan laba bersih Rp129.11 miliar, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyiapkan dana Rp800 miliar yang bersumber dari kas internal untuk mengeksekusi rencana buyback 396.50 juta saham, 3 jam lalu, #Saham Indonesia

Petinggi OPEC: Posisi Rusia Sangat Vital di Peta Energi Dunia

Penulis

Sekjen OPEC mengatakan bahwa posisi Rusia sangatlah penting. Meskipun begitu, ia berkeyakinan jika konflik Rusia-Ukraina bukan satu-satunya penyebab lonjakan harga minyak.

Seputarforex - Di tengah kemelut konflik Rusia-Ukraina yang tidak kunjung usai, Sekjen OPEC Haitham al-Ghais mengatakan bahwa posisi Rusia sangat penting dalam Organisasi Negara Produsen Minyak dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent bergerak melemah 0.48 persen pada kisaran $107.80, sementara minyak mentah AS (WTI) diperdagangkan melemah $99.31 per barel.

Petinggi OPEC: Posisi Rusia Sangat Vital di Peta Energi Dunia

Saat diwawancarai media Kuwait pada hari Minggu (31/Juli), Al-Ghais menyampaikan jika OPEC tidak sedang bersaing dengan Rusia. Malahan, posisi Rusia menurut dirinya sangat vital dan merupakan pemain besar dalam menentukan arah kebijakan serta kesepakatan OPEC. Dengan kehadiran Rusia, OPEC lebih dikenal sebagai OPEC+ yang punya andil besar dalam peta energi dunia.

Dalam lanjutannya, al-Ghais secara tegas mengatakan OPEC+ tidak mengendalikan harga minyak, melainkan hanya melakukan penyesuaian terhadap supply dan demand pasar. Tanpa adanya intervensi dari OPEC+, maka harga minyak bisa bergerak tidak terkendali dan akan berdampak buruk terhadap perekonomian dunia.

Al-Ghais menggambarkan keadaan pasar minyak saat ini sebagai kondisi yang sangat tidak stabil dan penuh gejolak. Namun, dirinya tidak sependapat jika konflik Rusia-Ukraina dianggap sebagai satu-satunya faktor yang memicu lonjakan harga minyak baru-baru ini.

"Semua data yang masuk mengonfirmasi bahwa harga minyak mulai naik secara bertahap dan kumulatif sebelum pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Jadi kami memperkirakan akar masalah lonjakan harga minyak berasal dari kurangnya kapasitas produksi cadangan yang menjadi terbatas pada sejumlah negara," kata al-Ghais.

Ketika ditanya lebih jauh mengenai faktor yang akan mempengaruhi prospek harga minyak hingga akhir tahun, al-Ghais menjelaskan bahwa yang perlu mendapat sorotan saat ini adalah terus berlanjutnya masalah kekurangan investasi di bidang pengeboran, eksplorasi, dan produksi. Menurut al-Ghais, masalah ini akan mendorong harga minyak semakin tinggi dan OPEC tidak mampu menentukan level kenaikan harga minyak jika skenario ini terjadi.

Sebagai Sekjen OPEC terbaru, al-Ghais dijadwalkan akan memimpin pertemuan pada 3 Agustus mendatang untuk menentukan kebijakan produksi hingga bulan Desember. Sebagian analis memperkirakan OPEC tidak akan mengubah kebijakan meskipun ada desakan dari Amerika Serikat untuk meningkatkan pasokan.

Download Seputarforex App

298019
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.