EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 151.430   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.649   |   Gold 2,194.05/oz   |   Silver 24.68/oz   |   Wall Street 39,760.08   |   Nasdaq 16,399.52   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 49 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 50 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 51 menit lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 52 menit lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 7 jam lalu, #Saham Indonesia

Pimpinan Starbucks Tertarik Pada Pasar Kripto, Bukan Bitcoin Saja

Penulis

Schultz dan Starbucks masih tetap menunggu sebuah kripto yang dipelopori oleh Peritel besar, sebagai metode pembayaran yang mudah diakses publik.

Howard Schultz, yang baru-baru ini mengungkapkan kerjasamanya dengan Alibaba untuk mendirikan Starbucks Roastery di Shanghai seluas 30,000 kaki persegi, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pasar kripto secara keseluruhan. Walaupun, hingga saat ini belum tertarik untuk menciptakan kripto sendiri.

Howard Schultz - Pimpinan Starbucks

 

Schultz mengatakan, "Dalam beberapa tahun ke depan, saya yakin beberapa kripto yang legal akan muncul, didukung dan diadopsi oleh pedagang ritel". Dia menjelaskan, "Saya pribadi percaya bahwa ada satu atau beberapa mata uang digital terpercaya dari teknologi blockchain. Legitimasi dan kepercayaan dalam hal aplikasi konsumennya harus didukung oleh merek dan lingkungan peritel. Sehingga, konsumen memiliki kepercayaan pada perusahaan penyedia layanan transaksi tersebut."

Howard Schultz menekankan bahwa Starbucks, perusahaan yang dipimpinnya tidak tertarik untuk menciptakan kriptonya sendiri, tidak seperti beberapa konglomerat di sektor teknologi dan keuangan yang memaksakan diri untuk menciptakan koin pembayaran mereka. Dia menjelaskan alasannya bahwa nilai kripto berasal dari sifat terdesentralisasi, nilai keamanan, serta bebas dari seluruh hambatan transaksi, sehingga pengembang kripto individual dirasa tidak efisien.

Meskipun begitu, Schultz dan Starbucks masih tetap menunggu sebuah kripto yang dipelopori oleh Perusahaan Ritel berskala besar, sebagai metode pembayaran yang mudah diakses dan digunakan oleh publik.

 

OmiseGo

Pekan lalu, perusahaan fasilitator pembayaran dengan pangsa pasar $9 miliar, Stripe, menegaskan kembali optimismenya terhadap kripto yang diluncurkan dengan basis teknologi Ethereum. "OmiseGO", proyek yang ditangani Stripe tersebut adalah sebuah wujud Smart Contracts yang dioptimalkan untuk menangani pembayaran bagi pihak peritel. Pemilihan Ethereum dilakukan setelah Stripe meninggalkan Bitcoin sebagai sistem pembayaran sebelumnya, mengingat biaya per-transaksi pada Bitcoin dapat mencapai $65.

Pihak Stripe menjelaskan, "OmiseGO adalah proposal yang inovatif dan cerdik. Ethereum menurut kami merupakan platform yang sangat cocok digunakan bagi peritel. Jika subtantif terus meningkat, bantuan dari Stellar (Junior Ethereum) akan kami dapatkan".

Tahun lalu, OmiseGO mendapatkan kemitraan dengan McDonald Thailand, untuk opsi pembayaran platform pengiriman online.

Meskipun banyak kripto di pasar yang saat ini tetap digunakan sebagai alat pembayaran seperti ini, Schultz menegaskan kembali bahwa dia tak berpendapat Bitcoin dapat diadopsi sebagai mata uang di masa depan.

 

Adopsi Bitcoin di Beberapa Negara Maju

Di Jepang, Bitcoin sudah di adopsi dengan baik oleh peritet seperti Bic Camera, Maskapai Penerbangan Peach, serta Capsule Hotel sudah menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran sejak pertengahan 2017. Adopsi tersebut dilakukan segera setelah pemerintah Jepang melegalkan dan menyetujui Bitcoin sebagai mata uang.

Bitcoin juga digunakan sebagai mata uang Peer-to-Peer di banyak wilayah di luar Jepang. Di Korea Selatan dan Filipina, Bitcoin sering digunakan sebagai metode pengiriman uang untuk pembayaran skala besar dari satu negara ke negara lain.

Schultz menolak berkomentar mengenai sikap pesimisnya terhadap Bitcoin. Namun yang pasti, komentar negatif tersebut berasal dari fenomena kemacetan jaringan Bitcoin dan pembengkakan ongkos pembayaran per-transaksi yang semakin parah.

282181
Penulis

Seorang trader sejak 2012 yang mempunyai hobi menulis. Suka membahas serunya persaingan ekonomi antar negara dengan sebuah tulisan. Aktivitas trading menggunakan Price Action dan rumor fundamental saja. Karena trading itu memang simpel.