Seputarforex.com - Mengonfirmasi rumor yang beredar sebelumnya, PM Theresa May memutuskan untuk menunda voting untuk draft rencana Brexit di parlemen, yang sedianya akan digelar Selasa (11/Desember) besok. Alasannya, jika voting tetap digelar sesuai jadwal, maka jelas ia akan mendapat penolakan yang signifikan. Selain itu, May merasa masih perlu membereskan detail Backstop Plan untuk masalah perbatasan Irlandia Utara.
PM May tak menjawab kapan jadwal baru voting akan dilaksanakan. Ia hanya mengatakan bahwa tanggal 21 Januari 2019 adalah deadline penyusunan Undang-Undang Brexit. PM May juga menolak semua alternatif yang diajukan para menterinya, termasuk referendum Brexit kedua ataupun No Deal Brexit. Menurutnya, draft Brexit yang telah ia pegang saat ini sudah merupakan kesepakatan terbaik bagi Inggris, dan ia akan memperjuangkannya.
GBP/USD Turun Drastis
Kabar tersebut berarti bahwa risiko No Deal Brexit kembali meningkat. No Deal Brexit cenderung melemahkan Pound. Saat berita ini ditulis pada pukul 23:42 WIB, penurunan GBP/USD mencapai 1.29 persen di grafik harian, menyentuh level 1.2562.
Sore tadi, Inggris juga menerbitkan data ekonomi berdampak tinggi, yakni GDP Inggris bulanan dan Produksi Manufaktur. Keduanya terbilang kurang memuaskan, meski ada kenaikan dalam data GDP bulanan. Berikut ini keterangan selengkapnya:
GDP Inggris Bulanan Sesuai Ekspektasi
Pertumbuhan ekonomi Inggris bulanan (m/m) untuk Oktober 2018 naik sebanyak 0.1 persen, sesuai dengan ekspektasi. Perolehan tersebut lebih baik dibandingkan dengan hasil dua bulan berturut-turut sebelumnya, yang stagnan di nol persen alias tidak tumbuh.
Produksi Manufaktur Inggris Minus Lagi
Produksi Manufaktur (Manufacturing Production) Inggris untuk bulan Oktober 2018 jatuh ke -0.9 persen, menghapus kenaikan 0.2 persen di bulan sebelumnya. Angka pada bulan Oktober tersebut menjadi penurunan Produksi Manufaktur bulanan (m/m) Inggris yang terendah kedua, setelah Produksi Manufaktur bulan April 2018 yang mencapai -1.3 persen.