EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,083.24   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 19 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 19 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

PMI Jasa Inggris Menanjak, GBP/USD Datar-Datar Saja

Penulis

Data PMI jasa Inggris yang rilis sore ini (4/11) menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, dengan meningkat sedikit lebih tinggi di atas ekspektasi. Akselerasi kali ini terjadi setelah di bulan sebelumnya tingkat PMI jasa jeblok ke level terendah 2.5 tahun. Namun, Sterling tidak menunjukkan perubahan berarti setelah dirilisnya data ini.

Data PMI jasa Inggris yang rilis sore ini (4/11) menunjukkan hasil yang cukup memuaskan, dengan meningkat sedikit lebih tinggi di atas ekspektasi. Akselerasi kali ini terjadi setelah di bulan sebelumnya tingkat PMI jasa jeblok ke level terendah 2.5 tahun. Namun, Sterling tidak menunjukkan perubahan berarti setelah dirilisnya data ini.

gbpusd tak respon meningkatnya pmi jasa
PMI jasa Inggris dirilis naik ke tingkatan 54.9, mengalahkan prediksi pertumbuhan ke level 54.5 dari posisi bulan sebelumnya di 53.3. Akan tetapi, angka tersebut belum mampu menutup kekurangan dari anjloknya laporan PMI jasa di bulan September. Menurut laporan Markit Economics, pertumbuhan bulan ini memang tercatat menguat untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir, namun lajunya masih tergolong lemah. Ekspansi bisnis baru masih belum beranjak dari level terendah 29 bulan, sementara ketenagakerjaan justru melesat di tingkat tercepat sejak Mei lalu.

Chris Williamson, Pimpinan ahli ekonomi dari Markit menyatakan bahwa pertumbuhan di sektor jasa kali ini mampu mengimbangi lonjakan tajam dari peningkatan di sektor manufaktur dan konstruksi. Sementara itu, GDP diisyaratkan tumbuh 0.6% di awal kuartal keempat tahun ini, lebih cepat dari rate pertumbuhan di 3 bulan sebelumnya.

 

Prospek Kenaikan Suku Bunga Masih Terbebani Inflasi

Mejelang keputusan suku bunga oleh BOE Kamis (5/11) nanti, perolehan PMI jasa di bulan ini tampaknya belum bisa menyokong kenaikan suku bunga. Seperti yang dicermati oleh Williamson, kata "peningkatan" boleh jadi menyemangati para pembuat kebijakan untuk segera meningkatkan suku bunga sebelum akhir tahun ini. Akan tetapi, pihak-pihak yang masih dovish akan lebih mempertimbangkan lemahnya tingkat inflasi yang masih berkelanjutan. Hal ini tak pelak akan kembali menandakan absennya urgensi bagi BOE untuk melakukan pengetatan.



Poundsterling tak terlalu merespon adanya kenaikan di sektor jasa bulan Oktober ini. GBP/USD memang sedikit menguat, namun masih terbatas di kisaran 1.5430. Kamis besok akan menjadi hari penting bagi Cable karena adanya Super Thursday yang akan menampilkan serangkaian rilis pengumuman dari BOE.

252354
Penulis

Alumni Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya yang sekarang menjadi pengisi konten artikel di seputarforex.com. Aktif menulis tentang informasi umum mengenai forex, juga terinspirasi untuk mengulas profil dan kisah sukses trader wanita.