EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,096.35   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

PMI Manufaktur AS Kembali Jatuh, Dolar AS Tetap Menguat

Penulis

Aktivitas manufaktur AS di bulan Februari 2019 kembali jeblok ke level terendah dalam dua tahun terakhir. Namun, Dolar AS tetap kuat.

Seputarforex.com - Indeks PMI Manufaktur ISM AS turun dari 56.6 ke 54.2 pada bulan Februari 2019. Selain lebih rendah dari bulan sebelumnya, hasil tersebut juga meleset cukup jauh dari ekspektasi di 55.6, serta kembali menjadi level terendah kedua sejak November 2016. Penyebabnya adalah lambatnya pertumbuhan pabrikan AS yang diwarnai oleh kemerosotan dalam pesanan baru (New Orders), produksi, dan ketenagakerjaan.

ism-manufaktur-as

 

Indeks Dolar AS Tetap Menguat

Laporan tersebut rupanya diabaikan oleh Indeks Dolar AS (DXY), yang tetap menguat menuju level tinggi 25 Februari. Saat berita ini di-update pada Sabtu (02/Maret) pukul 02:47 WIB, DXY dalam time frame hourly naik 0.3 persen ke level 96.51. Sebelumnya, Dolar AS menguat karena kenaikan GDP AS kuartal keempat 2018 yang melebihi ekspektasi.

dxy

Meski demikian, para analis masih memandang pesimis terhadap bullish Dolar. Salah satunya adalah Joe Trevisani dari FXStreet. Menurutnya, sebagian besar rilis data ekonomi AS yang mengecewakan pekan ini akan melemahkan Dolar AS. Pasalnya, para pelaku pasar ingin menyaksikan penguatan ekonomi AS setelah dihambat oleh Government Shutdown awal tahun ini. Sayangnya, data ekonomi kali ini tidak sekuat harapan mereka.

 

287582
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.