EUR/USD 1.081   |   USD/JPY 151.210   |   GBP/USD 1.264   |   AUD/USD 0.651   |   Gold 2,218.46/oz   |   Silver 24.97/oz   |   Wall Street 39,807.37   |   Nasdaq 16,379.46   |   IDX 7,288.81   |   Bitcoin 69,455.34   |   Ethereum 3,500.12   |   Litecoin 93.68   |   Pound Sterling menghadapi tekanan di tengah kuatnya penurunan suku bunga BoE, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Menurut analis ING, EUR/USD berpotensi menuju 1.0780 atau mungkin 1.0750 di bawah Support 1.0800. , 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF naik ke dekat level 0.9060 karena penghindaran risiko, amati indikator utama Swiss, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menarget sisi bawah selanjutnya terletak di area 1.2600-1.2605, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   BEI tengah merancang aturan tentang Liquidity Provider atau penyedia likuiditas untuk meningkatkan transaksi pada saham-saham di papan pemantauan khusus, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) meraup pendapatan usaha sebesar $1.70 miliar pada tahun 2023, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) siap memasok 120,000 ton semen curah dalam satu tahun untuk memenuhi kebutuhan semen di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.1% menjadi 5,304, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,485 pada pukul 19:16 ET (23:16 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 40,119, 18 jam lalu, #Saham Indonesia

Pound Berkonsolidasi, Tunggu Putusan Parlemen Inggris Dan Uni Eropa

Penulis

Pelaku pasar memantau apakah Uni Eropa akan mengizinkan Inggris menunda deadline brexit lagi, serta apakah Inggris bakal menggelar pemilu dalam waktu dekat.

Pound diperdagangkan dalam kisaran 1.2876-1.2949 terhadap Dolar AS hari ini (24/Oktober), mengokohkan pola konsolidasi dekat kisaran terkuat sejak Mei. Kegagalan Parlemen Inggris untuk memberikan dukungan bulat bagi kesepakatan brexit yang diajukan oleh PM Boris Johnson, telah menempatkan Pound dalam posisi wait-and-see. Pelaku pasar memantau apakah Uni Eropa akan mengizinkan Inggris menunda deadline brexit lagi, serta apakah Inggris bakal menggelar pemilu dalam waktu dekat.

GBPUSD Daily

Dalam voting akhir pekan lalu, Parlemen Inggris menolak usulan untuk mempercepat proses legislasi kesepakatan brexit yang diajukan oleh PM Boris Johnson. Akibatnya, kesepakatan kemungkinan takkan siap diresmikan sesuai target deadline brexit pada tanggal 31 Oktober mendatang. Dalam situasi ini, Uni Eropa diharapkan mengizinkan penundaan deadline.

Media The Telegraph melaporkan bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron akan mendesak agar penundaan deadline brexit tak lebih dari 15 hari, atau dengan kata lain hingga tanggal 15 November 2019. Apabila rekomendasi Macron disetujui, maka risiko No-Deal Brexit bakal kembali mencuat, karena parlemen Inggris dikhawatirkan tak bisa mencapai kesepakatan bulat dalam tempo singkat.

Presiden European Council, Donald Tusk, dirumorkan mendukung opsi lain untuk menunda deadline hingga 31 Januari 2020. Opsi tersebut juga di-endorse oleh parlemen Inggris. Namun, penundaan deadline yang lebih lama akan memberi peluang bagi parlemen Inggris dan atau PM Boris Johnson untuk mengadakan pemilu dini sebelum akhir tahun.

"Sterling masih berada dalam fokus utama bagi pasar forex," kata Michael McCarthy, pimpinan pakar strategi pasar di CMC Markets Sydney, sebagaimana dikutip oleh Reuters. Lanjutnya, "Tampaknya trader menimbang-nimbang manuver parlemen saat ini versus brexit yang tak terelakkan."

Probabilitas pemilu dini telah meningkat drastis sejak awal pekan ini. Menurut bursa judi Betfair, probabilitas digelarnya pemilu dalam tahun 2019 telah meningkat dari 35 persen menjadi 50 persen.

290696
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.