EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.53/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 34 menit lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 35 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 6 jam lalu, #Saham AS

Pound Melejit Respons Reshuffle Kabinet PM Johnson

Penulis

Pelaku pasar menyambut baik kabar lengsernya Sajid Javid dari kursi Menteri Keuangan Inggris. PM Boris Johnson dinilai serius akan meluncurkan stimulus fiskal masif.

Seputarforex.com - Pound meroket 0.85 persen ke kisaran 1.3070-an terhadap Dolar AS, menyusul pengumuman reshuffle kabinet oleh PM Inggris Boris Johnson hari ini (13/Februari). Pasangan mata uang EUR/GBP bahkan terperosok 1 persen ke kisaran 0.8310, sedangkan GBP/JPY menanjak 0.5 persen ke level 143.35. Johnson merombak jajaran tim pemerintahan sedemikian rupa, sehingga pelaku pasar mengantisipasi akan segera diumumkannya stimulus fiskal dalam bentuk anggaran belanja negara yang lebih besar dibanding ekspektasi sebelumnya.

GBPUSDGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

Dalam reshuffle kabinet kali ini, PM Boris Johnson mengeluarkan Julian Smith dari jabatan Sekertaris Irlandia Utara, Geoffrey Cox dari posisi Jaksa Agung, dan Sajid Javid dari jabatan Menteri Keuangan. Javid sebelumnya disinyalir menolak menggelontorkan stimulus fiskal besar-besaran. Ia juga sempat melontarkan komentar konfrontatif terkait perundingan dagang Inggris-Uni Eropa.

Selanjutnya, Rishi Sunak akan menggantikan Sajid Javid. Ia merupakan pendatang baru dalam jajaran kabinet, sehingga dianggap akan lebih terbuka dan mudah diajak berkomunikasi untuk kebijakan-kebijakan baru.

"Banjir fiskal akan segera dimulai. Rem apa pun yang sebelumnya dipasang Departemen Keuangan di Nomor 10 (kantor PM Inggris -red) telah dipotong sepenuhnya dengan langkah (reshuffle) ini," kata Neil Wilson, pimpinan analis pasar di Markets.com, "Awalnya Sterling melemah karena Menkeu Sajid Javid mengundurkan diri, setelah ia menolak memecat semua penasehat khususnya. Langkah itu memukul GBP/USD, tetapi Cable langsung meroket setelah Rishi Sunak, Kepala Sekretaris Depkeu, ditunjuk untuk menggantikannya."

Perlu diketahui, pelaku pasar keuangan biasanya mengubah sentimen menjadi risk-on ketika ada kabar terkait stimulus fiskal. Sebab, kebijakan pemerintah itu diharapkan dapat menggenjot kinerja perusahaan-perusahaan riil dan pertumbuhan ekonomi jangka pendek.

291997
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.