Seputarforex.com - Poundsterling sedang dalam proses untuk membentuk kenaikan empat hari berturut-turut terhadap Dolar AS. Senin sore ini (04/Jun), Poundsterling menunjukkan kenaikan terhadap Dolar AS dan mata uang-mata uang mayor lainnya setelah rilisnya laporan tentang aktivitas konstruksi Inggris.
PMI Konstruksi Inggris Lebih Baik Daripada Ekspektasi
PMI Konstruksi Inggris untuk bulan Mei yang disurvei oleh IHS Markits tercatat pada level 52.5, tidak berubah dari level pada bulan April. Data tersebut lebih baik dibandingkan dengan perkiraan para analis yang memperkirakan penurunan ke level 51.9.
"Aktivitas (konstruksi) pada bulan Mei sekali lagi terangkat oleh cuaca. Sejumlah perusahaan menunjukkan bahwa kondisi cuaca yang membaik lebih cepat di luar dugaan, telah mendukung aktivitas dan melanjutkan pemulihan dari penurunan di bulan sebelumnya," kata Sam Teague, ekonom IHS Markits.
Dalam Jangka Panjang Masih Tertekan
Meski demikian, Teague menambahkan bahwa pemulihan yang ada saat ini boleh jadi akan berlangsung singkat, karena mulai tampak sejumlah penurunan dalam pekerjaan konstruksi baru.
Selain itu, data aktivitas konstruksi ini muncul setelah, Eropa khususnya Zona Euro dicekam kekhawatiran akan stabilitas politik. Ditambah lagi, potensi perang dagang kembali muncul setelah AS dikabarkan tetap memproses proposal kebijakan bea impor baja dan aluminium, meski menuai kecaman dari negara-negara terdampak, termasuk negara Eropa seperti Jerman.
"Cakrawala investasi yang panjang antara sektor komersial dan proyek-proyek sipil (termasuk sektor konstruksi), menunjukkan bahwa kedua sektor tersebut akan tertekan sampai Inggris dapat mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Uni Eropa." kata Samuel Tombs, ekonom Pantheon Macroeconomics.
Poundsterling Naik
Pasca laporan tersebut, GBP/USD melanjutkan kenaikan dengan diperdagangkan di angka 1.3390, dari sebelumnya di angka 1.33725. Tak hanya terhadap Dolar AS, Pound juga menguat terhadap Yen, Franc Swiss, dan Dolar Kanada.
Data yang dirilis sore ini terbilang cukup penting bagi Poundsterling, karena apabila resesi dalam bidang konstruksi terus terjadi, maka pertumbuhan ekonomi Inggris terancam akan tergerus. Sektor konstruksi mengambil porsi sekitar 0.21 persen dari keseleuruhan GDP Inggris. Jadi, dengan data konstruksi yang lebih tinggi daripada estimasi, Poundsterling dapat meresponnya dengan penguatan.