Seputarforex.com - Poundsterling turun dari level rendah 10 bulan terhadap Dolar AS di hari Rabu (18/Juli) sore ini, setelah data menunjukkan bahwa inflasi Inggris gagal untuk naik sesuai ekspektasi. Kondisi ini terjadi sehari setelah Pound terjatuh akibat komentar Gubernur BoE Mark Carney tentang dampak Brexit.
Inflasi Inggris Di Bawah Ekspektasi
Indeks inflasi konsumen (CPI) tahunan Inggris untuk bulan Juni stabil di angka 2.4 persen, lebih rendah daripada perkiraan ekonom Reuters di 2.6 persen. Sedangkan inflasi inti (Core Consumer Inflation) yang tidak memperhitungkan harga bahan bakar, makanan, alkohol, dan tembakau, turun dari 2.1 persen 1.9 persen.
Dalam laporan terpisah, ONS juga merilis inflasi produsen (PPI) Inggris yang mengalami kenaikan tipis pada bulan Juni, yakni dari 3.0 persen ke 3.1 persen.
"Kenaikan inflasi yang lebih cepat sempat memberikan Bank of England (BoE) alasan untuk menaikkan suku bunga bulan depan. Sekarang kemungkinan besar (para pembuat kebijakan) akan menahan (pandangan hawkish) lagi," kata Tom Stevenson, Direktur Investasi di Fidelity International yang diwawancarai oleh Reuters.
Akibatnya, ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga BoE yang sebanyak 25 basis poin pada bulan Agustus mendatang, menurun dari 80 persen ke 69.
Poundsterling Makin Lemah
Poundsterling yang sudah jatuh sebelum data inflasi tersebut, akhirnya jatuh lagi makin dalam. Saat berita ini ditulis, GBP/USD diperdagangkan di angka 1.3031, menjauhi level tinggi 1.3262. Terhadap Euro, Pound juga melemah sebanyak 0.3 persen ke level 89.20 pence.
Sebelumnya, Pound melemah karena reli Dolar dan komentar Gubenur BoE tentang dampak Brexit terhadap kebijakan moneter. Selain itu, PM Theresa May juga hanya memenangkan sedikit suara dari parlemen, sehingga keraguan akan kemampuannya meloloskan rencana soft-Brexit pun kembali diragukan.
"Harapan kenaikan suku bunga Inggris pada Agustus depan tak diragukan lagi akan kembali pupus, khususnya akibat ketidakpastian politik Inggris akhir-akhir ini. Bahkan dengan banyaknya suara (dalam rapat MPC lalu) yang mendukung kenaikan suku bunga, kemungkinan (rate hike bulan depan) akan menguap begitu saja," kata Tom Stevenson.