EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,331.99/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,155.29   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   EUR/USD dapat lanjutkan pemulihan selama support level 1.0700 bertahan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 19 jam lalu, #Saham AS

Rapat ECB September 2014: Sudah Terpojok, QE Atau Deflasi?

Penulis

Bank Sentral Eropa (ECB) tengah menghadapi tekanan yang cukup intensif dari pasar. Bank Sentral yang beranggotakan 18 negara tersebut diharapkan untuk segera mengambil tindakan kebijakan pada Kamis (04/09) sore ini dalam rapatnya. Jika tidak, ada kemungkinan ECB akan kehilangan kredibilitasnya mengingat Mario Draghi telah berulang kali menyatakan akan mengambil tindakan lebih jika diperlukan.

Bank Sentral Eropa (ECB) tengah menghadapi tekanan yang cukup intensif dari pasar. Bank Sentral yang beranggotakan 18 negara tersebut diharapkan untuk segera mengambil tindakan kebijakan pada Kamis (04/09) sore ini dalam rapatnya. Jika tidak, ada kemungkinan ECB akan kehilangan kredibilitasnya mengingat Mario Draghi telah berulang kali menyatakan akan mengambil tindakan lebih jika diperlukan.


euro_zone ilustrasi economist.com

Pasar Desak ECB Untuk QE

Pernyataan Draghi dalam konferensi Jackson Hole di Amerika Serikat pada tanggal 22 Agustus lalu memperkuat ekspektasi pasar akan keputusan yang akan diambil ECB sore ini. Gubernur bank sentral tersebut menuturkan, pasar telah mengindikasi bahwa harapan akan tercapainya kenaikan inflasi di Zona Euro, merosot secara signifikan pada bulan Agustus.

Pria tersebut menambahkan bahwa Dewan Pejabat ECB menyadari masalah ini, yang mana telah termaktub dalam mandat yang berbunyi: "akan menggunakan semua instrumen yang ada", untuk menstabilkan harga dalam jangka menengah.


Kehabisan Senjata

Draghi dianggap telah kehabisan amunisi untuk memerangi rendahnya inflasi di Zona Euro. Betapa tidak, terakhir, inflasi Zona Euro telah menurun hingga 0.3 persen. Akibatnya, zona yang beranggotakan 18 negara Uni Eropa ini pun mengalami stagnasi. Target inflasi ECB jangka menengah adalah 2 persen.

ECB seolah telah terpojok. Senjata terbesar ECB saat ini adalah pelonggaran kuantitatif (QE), yakni mencetak uang untuk membeli aset-aset. Bank-bank sentral negara lain telah mengimplementasikan solusi tersebut untuk memerangi rendahnya inflasi. Akan tetapi, ECB tak bisa segera melaksanakannya karena ada penolakan dari anggota-anggotanya yang bersentimen hawkish.

Pengamat: QE ECB Mungkin Bulan Depan

"Draghi telah meningkatkan ekspektasi bahwa ECB sedang bersiap untuk kembali mengambil tindakan." tutur Nick Matthews, ekonom dari Nomura. Lebih lanjut, Matthews juga mengatakan pada Reuters bahwa pihak Nomura membaca pidato Draghi tersebut sebagai sebuah sinyal yang penting dan signifikan. Dan perkiraan Nomura, tindakan lebih lanjut akan dilaksanakan bulan depan (Oktober 2014)."

Jelang rilis kebijakan tersebut, EUR/USD diperdagangkan cukup stabil di level rendah satu tahun, yakni di 1.3149 dari sebelumnya di 1.3109. Mata uang tunggal tersebut mendapat tekanan berat akibat kuatnya ekspektasi pasar akan pelonggaran kuantitatif ECB. Sedangkan EUR/JPY masih datar di posisi 137.85 dan EUR/GBP yang berada pada nilai 0.7990.

197843
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.