Advertisement

iklan

USD/JPY diperdagangkan di atas level 147.00 setelah komentar BoJ yang dovish, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   NZD/USD mengalami reli kembali menuju level 0.6200 jelang data ADP AS, 9 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD menghentikan tren penurunan dua hari, bertahan di atas level 1.2600 menjelang data ADP AS, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Rebound XAU/USD dapat diperpanjang dengan data pekerjaan ADP AS yang lemah, 11 jam lalu, #Emas Teknikal   |   PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mendapatkan penambahan fasilitas pinjaman omnibus revolving loan menjadi senilai $230 juta dan perpanjangan fasilitas FX line selama 3 tahun dari Bank Permata, 15 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Kraft Heinz (NASDAQ: KHC) Co. mengalami kenaikan tipis hari ini, sebesar +0.06% dan ditutup pada $35.84, 15 jam lalu, #Saham AS   |   Wartawan yang tergabung dalam serikat pekerja di The Washington Post mengatakan bahwa mereka akan melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam pada hari Kamis untuk memprotes pemangkasan jumlah karyawan, 15 jam lalu, #Saham AS   |   Unit streaming Amazon (NASDAQ:AMZN), Twitch, mengatakan bahwa mereka akan menutup operasinya di Korea Selatan pada bulan Februari tahun depan, karena biaya operasional dan biaya jaringan yang tinggi, 15 jam lalu, #Saham AS
Selengkapnya

Rate Hike RBA Di Bawah Ekspektasi, AUD/USD Melemah Sejenak

Penulis

AUD/USD sempat merosot setelah RBA hanya melakukan rate hike 25 bps pada bulan Oktober, lebih rendah ketimbang ekspektasi kenaikan 50 bps.

Advertisement

iklan

Advertisement

iklan

Seputarforex - Pada hari Selasa (04/Oktober), bank sentral Australia secara resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 2.35 persen menjadi 2.60 persen. Kenaikan ini lebih rendah daripada konsensus ekonom sebelumnya yang memperkirakan rate hike sebesar 50 bps pada pertemuan bulan ini.

Suku bunga RBA

Dalam pernyataan resminya, RBA mengakui jika laju kenaikan suku bunga yang melambat tidak akan mempengaruhi langkah pengetatan moneter pada bulan-bulan mendatang. Suku bunga acuan RBA sendiri kini bertengger pada kisaran 2.60 persen yang merupakan level tertinggi sejak 2013. Selain itu, kebijakan bulan ini telah menandai kenaikan suku bunga ke-6 di sepanjang 2022.

"Suku bunga telah meningkat secara pesat dalam beberapa bulan terakhir… Dewan pembuat kebijakan memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Oktober, berdasarkan penilaian terhadap prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi Australia. Kami tetap mengharapkan kenaikan suku bunga lanjutan di masa mendatang," kata Philip Lowe, Gubernur RBA.

Lowe masih menyoroti prospek perekonomian global yang diliputi oleh ketidakpastian. Di samping itu, kenaikan suku bunga yang agresif membuat sebagian besar rumah tangga Australia menghadapi kesulitan dalam membayar bunga hipotek perumahan yang semakin tinggi.

Su-Lin Ong dari RBC Capital menyoroti kebijakan RBA yang meleset dari perkiraan dengan pernyataan sebagai berikut, "Rate hike RBA yang lebih rendah dari ekspektasi menjadi semacam sinyal penting mengenai kemungkinan perlambatan laju kenaikan suku bunga di bulan mendatang… (terutama) ketika Anda menurunkan kecepatan sekarang di saat bank sentral lain seperti The Fed justru masih mempertahankan agresivitas pengetatan moneternya," pungkas Su-Lin Ong dalam sebuah catatan.

 

AUD/USD Sempat Melemah Lalu Melonjak

Dolar Australia sempat merosot hingga kisaran 0.6450 terhadap Dolar AS setelah pengumuman suku bunga RBA siang ini. Namun, pelemahan tidak berlangsung lama karena AUD/USD kembali terkoreksi tak lama kemudian. Perbaikan sentimen pasar dan aksi profit taking investor menjadi penopang AUD. Pada saat berita ini diturunkan, AUD/USD berada pada kisaran 0.6485.

AUDUSD

Download Seputarforex App

298329
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.