EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,148.30   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 2 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 2 jam lalu, #Saham AS

RBA Tahan Suku Bunga Meski Optimis Dengan Prospek Pemulihan

Penulis

Bank Sentral Australia melihat perekonomian telah membaik sejauh ini. Namun, kebijakan moneter longgar tetap dipertahankan hingga target inflasi tercapai.

Seputarforex - Pada hari Selasa (02/Maret), Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.1 persen. Dalam statement-nya, Gubernur RBA Philip Lowe mengatakan bahwa prospek ekonomi global telah membaik dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan peluncuran vaksin virus Corona di berbagai negara. Australia sendiri mulai melakukan vaksinasi secara nasional pada pekan lalu.

RBA Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral juga melihat perdagangan global kembali bergeliat yang ditandai dengan kenaikan harga komoditas seperti bijih besi. Meski demikian, pemulihan tetap sangat bergantung pada penanganan pandemi dan kebijakan akomodatif dari bank-bank sentral di berbagai negara.

Secara domestik, RBA menilai pemulihan ekonomi Australia berlangsung lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Perbaikan secara positif terjadi pada sektor tenaga kerja yang ditandai dengan semakin turunnya tingkat pengangguran dalam beberapa bulan terakhir.

RBA juga mencatat bahwa pengeluaran rumah tangga dan bisnis Australia mulai meningkat setelah merosot cukup dalam pada tahun lalu. Pemulihan diperkirakan akan terus berlanjut dengan forecast pertumbuhan GDP sebesar 3.5 persen selama tahun 2021 dan 2022. GDP diperkirakan akan kembali menuju level pra-pandemi pada pertengahan tahun ini.

Walaupun begitu, para pembuat kebijakan RBA tetap berkomitmen untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar sampai target pasar tenaga kerja dan inflasi tercapai. Dewan tidak akan menaikkan suku bunga sampai inflasi dapat dipertahankan dalam kisaran target 2 persen - 3 persen. Dengan kata lain, RBA kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga setidaknya hingga tahun 2024.

 

AUD/USD Cenderung Melemah

Secara garis besar, statement RBA pagi ini telah diantisipasi oleh pelaku pasar sehingga tidak berdampak signifikan pada pergerakan Dolar Australia. Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7758, melemah 0.15 persen dari harga Open harian. Pair ini tidak banyak bergerak dalam dua hari terakhir setelah turun tajam karena dipicu meroketnya imbal hasil obligasi AS.

RBA Pertahankan Suku Bunga, AUSD/USD

 

Download Seputarforex App

295289
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.